AYO BERJUANG BERSAMA, WAHAI SAUDARAKU …!!

Sungguh telah kita dengar, kita lihat, dan kita rasakan kerasnya permusuhan musuh-musuh Allah terhadap kaum muslimin. Mulai dari syiah, nasrani, yahudi, liberal, hingga kaum ateis komunis. Mereka melakukan apa saja demi mewujudkan cita-cita mereka menghancurkan Islam. Mereka terus meneror dan menyerang kaum muslimin dengan lisan, tangan, tulisan, dan menebarkan racun ideologi kotor pada pikiran-pikiran kaum muslimin, bahkan tak segan mereka juga menumpahkan darah kaum muslimin.

 

Bahaya mereka sudah sangat dekat saudaraku …, sejak lama mereka bergerak maju menggempur pertahanan kaum muslimin. Tak ada kata mundur bagi mereka. Anak-anak mereka, mereka siapkan untuk menjadi prajurit penghancur Islam.

 

“Maju terus pantang mundur!!! sangat lantang mereka ucapkan, bahkan seorang wanita tua komunis menjelang akhir hidupnya dengan lantang mengucapkan kata tersebut sembari mengangkat tangan kirinya. Subhanallah!

 

Sampai kapan kita akan terus terlelap dalam tidur? Tenggelam dalam mimpi-mimpi kosong yang menipu. Apakah harus menunggu darah tertumpah, seperti tertumpahnya darah kaum muslimin di Baghdad oleh bangsa kafir Mongol? Atau seperti tertumpahnya darah muslimin bangsa ini di masa kebengisan PKI, baru kita akan sadar?! Tidak wahai saudaraku, sungguh sejarah yang pahit itu harus menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.

 

Ayo…!! Bangun wahai saudaraku…, sudah saatnya kita berbuat, sudah saatnya kita bangkit, sudah saatnya kita berjuang. Jika musuh-musuh Allah rela mengorbankan segala sesuatu yang mereka punya, tenaga, pikiran, harta, keluarga, serta jiwanya demi kebatilan yang mereka usung. Tentunya mengkerutkan dahi, mengucurkan keringat, mengengah-engahkan nafas, membelalakkan mata, melelahkan tubuh, menghabiskan harta, serta menumpahkan darah di jalan Allah jauh dan jauh lebih utama untuk dilakukan.

 

Bangkitlah saudara-saudaraku, jangan sampai sejarah kelam berulang. Jangan sampai anak cucu kita jadi korban kelalaian dan kelemahan kita.

 

Tentunya untuk mencapai tujuan yang  besar memerlukan perjuangan yang besar pula. Mari berjuang dan berkorban bersama-sama. Jika para guru dan ulama kita telah mengorbankan banyak hal, mengorbankan perhatian kepada keluarganya demi kepentingan ummat, mencurahkan ilmunya untuk menjelaskan kepada ummat al-haq dan memperingatkan dari kebatilan, maka tentunya usaha dari para guru dan ulama tersebut perlu kita sambut dengan gegap gempita, kita bantu tebarkan ilmu untuk menyelamatkan kaum muslimin, terkhusus muslimin di negeri kita, pemerintah kita, tetangga, teman-teman, sanak-saudara, dan terutama kedua orang tua kita.

 

Jangan pernah merasa berat untuk berkorban, menginfakkan harta benda di jalan Allah, karena sungguh ini adalah sebuah perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian sedikitpun, Allah ta’ala berfirman,

 

))يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ((

 

Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kalian Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kalian dari azab yang pedih? (yaitu) kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui.” (Ash-Shaff: 10-11)

 

Sambutlah seruan ini, saudara-saudaraku! Korbankanlah harta duniawi kita yang hina ini untuk mendapatkan kemilaunya al-Jannah. Allahu Akbar …

 

Medan dakwah itu luas, tidak hanya sebatas berkhutbah di mimbar atau mengisi kajian dan ceramah di depan podium. Semua orang memiliki bagian untuk mengisi lini medan dakwah ini.

Mari bersama-sama berjuang melakukan segala sesuatu yang bisa kita lakukan untuk memperjuangkan dakwah ini.

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Abu Ilyas berkata:

    Baarakallohufiikum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.