Buah Ketakwaan

   يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalain kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.

Potongan ayat di atas telah sering kita dengarkan, sebuah ayat yang begitu agung, padanya Allah subhanahu wata’ala mewajibkan hamba-hamba-Nya untuk bertakwa dengan takwa yang benar dan jujur. Yaitu takwa yang tidak hanya terucap di lisan saja, melainkan takwa yang bersumber dari dalam hati, kemudian diaplikasikan melalui amalan lisan dan amalan jawarih (anggota badan).

Allah subhanahu wata’ala adalah ar-Rahman, sesuai dengan nama-Nya, ternyata Allah  subhanahu wata’ala menyelipkan kasih sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dibalik perintah untuk bertakwa ini.

Ketakwaan yang ada pada diri seorang hamba akan menghasilkan begitu banyak kebaikan dan keutamaan. Berikut ini kami sebutkan beberapa buah yang bisa diambil dari ketakwaan:

  1. Dapat mengambil manfaat dari al-Qur’an al-Karim, juga memperoleh keberuntungan dengan hidayah al-irsyad (petunjuk untuk mengetahui kebaikan) dan hidayah at-taufiq (petunjuk untuk mengamalkan kebaikan). Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (al-Baqarah: 2)
  2. Allah subhanahu wata’ala akan senantiasa bersama orang-orang yang bertakwa. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa”. (al-Baqarah: 194). Juga firman Allah (artinya), “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan”. (an-Nahl: 128).
  3. Mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas”. (al-Baqarah: 212).
  4. Taufik untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Dan bertakwalah kepada Allah; Allah akan mengajarimu (tentang al-haq dan al-bathil), dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (al-Baqarah: 282).
  5. Penyebab masuk al-jannah (surga) dan mendapatkan nikmat-nikmat yang ada di dalamnya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Bagi orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), di sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya”. (Al-Imran: 15).
  6. Dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa”. (Al-Imran: 72).
  7. Tidak takut terhadap bahaya dan tipu daya musuh, Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepada kalian. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan”. (Al-Imran: 120).
  8. Sebagai sebab turunnya pertolongan dari langit. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), Sungguh Allah telah menolong kalian dalam peperangan Badar, padahal kalian adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kalian mensyukuri-Nya.(124) (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kalian Allah membantu kalian dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?” (125) Ya (cukup), jika kalianbersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kalian dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kalian dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda”. (Al-Imran: 123-125).
  9. Menghilangkan permusuhan dan menyingkirkan gangguan manusia. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (al-Maidah: 2).
  10. Diterimanya amalan-amalan saleh. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya), “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan saleh) dari orang-orang yang bertakwa”. (al-Maidah: 27).

Diringkas dari kitab Nurut Taqwa Wa Zhulumatul Ma’ashi karya Syaikh Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahtani.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.