Faidah ilmu dari salah satu khutbah santri

Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga
“Bertakwalah kalian kepada Allah, wahai orang-orang beriman.” Kurang lebih suara khutbah yang nyaring itu terdengar. Namun suara ini muncul pada waktu pagi, dari salah satu sudut kamar santri. Ternyata suara itu berasal dari santri tahfidz yang berusia 13 tahun, dia meniru khutbah kakak kelasnya dari santri takhosus.
Bersyukur masih diberi kesempatan
Di masa-masa pandemi, bukan berarti kita istirahat dari beramal dan berbuat. Banyak kesempatan untuk mendapatkan berbagai keutamaan dari Allah, tentunya bagi orang-orang yang Allah beri taufik untuk beramal.
Oleh karenanya, betapa butuhnya kita terhadap pertolongan dari ar-Rahman. Betapa butuhnya kita tehadap kasih sayang-Nya, mudah-mudahan Allah kokohkan kami dan kalian di atas agama-Nya.
Dakwah ke jalan Allah
Di antara kelembutan yang Allah berikan kepada para santri adalah Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk melatih dan mengasah kemampuan berdakwah. Para santri sampai saat ini, masih diberi kesempatan oleh Allah untuk tetap belajar, beramal, ta’awun, dan berdakwah sesuai kemampuaan masing-masing.
Santri bisa berdakwah lewat tulisan artikel, desain poster, radio, muhadarah, dan khutbah jum’at. Semua ini tentu memiliki keutamaan yang besar, bagi yang ikhlas mengharap wajah Allah.
Khutbah jum’at santri
Dalam rangka taat pemerintah untuk membatasi interaksi, maka shalat di masjid pondok dikhususkan bagi para santri. Adapun asatidzah dan ikhwan yang tinggal di kavlingan pondok, mereka menunaikan shalatnya di musholla.
Begitu pula khutbah jumat di pondok kami, semenjak pandemi diisi oleh para santri takhosus, adapaun asatidzah berkhutbah di mushola. Kesempatan yang diberikan kepada para santri, alhamdulillah dimanfaatkan dengan baik untuk melatih dirinya dan mengasah kemampuan dalam berkhutbah.
Apalagi mereka adalah calon da’i yang akan menyeru kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga dibutuhkan kecakapan dalam berbicara, tentunya diiringi dengan ilmu agama dan akhlak yang mulia.
Penutup
Mudah-mudahan Allah Ta’ala golongkan kami dan kalian termasuk hamba-hamba yang menyeru ke jalan-Nya. Sehingga termasuk dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ.
“Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi sampai semut yang berada di dalam lubangnya bershalawat kepada orang-orang yang mengajarkan manusia kebaikan.” (HR. at-Tirmidzi 4/347)