Ilmu, nilainya tidak terkalahkan dengan segala sesuatu

 

Oleh Ahmad Sorong 3B Takhasus

 

Sore itu, langit terlihat agak sedikit gelap. Ditemani rintikan air hujan yang turun dengan perlahan. Cuaca ketika itu bisa dibilang sangat tidak mendukung untuk melakukan berbagai aktivitas. Akan tetapi kondisi seperti ini tidak membuat para santri malas dan berpangku tangan. Bahkan kegiatan harian berjalan dengan lancar, walhamdulillah (segala puji bagi Allah Ta’ala ).

 

Sekilas tentang rutinitas santri di sore hari

Kegiatan santri pada sore hari berbeda-beda. Sebagian mereka ada yang berolah raga, main bola, ping-pong dan permainan lainnya. Adapula yang berkarya seperti menulis, muroja’ah (mengulang) pelajaran, menulis artikel, dan kegiatan ilmiah lainnya.

Tak kalah pentingnya sebagian dari mereka ada yang ber-ta’awun (membantu) menyapu halaman pondok, ada juga yang di maqsaf (pusat perbelanjaan) ma’had (pesantren), adapun tugasnya seperti kasir, menata barang, melayani titipan ikhwan, dan tugas lainnya. Masya Allah, betapa nikmat kehidupan di ma’had.

 

Saat matahari sayup-sayup menghilang

Matahari semakin tenggelam, langit perlahan bertambah gelap pertanda sebentar lagi waktu Maghrib tiba. Seperti biasanya, di tempat kami, kajian bakda Maghrib diumumkan sebelum shalat Maghrib. Di hari itu, terlihat nama ustadz pengisi tertulis dipapan kantor Takhasus yang bertemakan ‘kajian tematik.’ Hal ini  menunjukkan beliaulah yang akan menjadi pemateri nanti.

Yah, hal ini membuat kami takjub dan penasaran karena sebelumnya  belum pernah menghadiri kajian beliau.

 

Gema suara azan magrib di pesantren

Adzan magrib berkumandang, memanggil hamba-hamba ar-Rahman yang beriman untuk melakukan ibadah shalat berjamaah. Para santri mulai bergegas melangkahkan kaki-kaki mereka berjalan menuju masjid dengan hati yang tenang, menyambut panggilan adzan Maghrib. Sembari menanti sholat Maghrib, mereka mengerjakan shalat sunnah, berdoa hingga iqamah dilantunkan oleh sang muadzin.

Setelah itu terdengar,

     سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ

 “Luruskanlah barisan kalian, karena lurusnya barisan merupakan bagian dari kesempurnaan sholat.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Ucap sang imam agar para jemaah sholat meluruskan barisan shalat. Merekapun berdiri menghadap Rabb Dzat yang Maha Kuasa dengan hati yang bersih dan penuh harap semoga shalat mereka diterima oleh-Nya.

Seusai shalat berjamaah mereka berdzikir kemudian mengerjakan shalat sunah bakdiyah (setelah sholat wajib). Duhai nikmatnya kehidupan mereka para santri. Hari-hari mereka sangat mahal, hari yang penuhi dengan nilai ibadah dan amal shaleh. Pantas saja banyak orang- orang yang “dengki” kepada mereka. Iri dan hasad atas kenikmatan yang dirasakan para santri.

لو يعلم الملوك وأبناء الملوك ما نحن فيه لجالدونا عليه بالسيوف

“Seandainya para raja dan anak- anak mereka mengetahui nikmatnya apa yang kita rasakan (thalabul-ilmi) niscaya mereka akan memenggal leher-leher kita dengan pedang.”

 

Menanti kedatangan sang ustadz (guru)

Sambil menunggu kehadiran sang ustadz. Kursi, meja, dan microphone (pengeras suara) dipersiapkan. Para santri duduk dengan rapi mempersiapkan diri dan hati- hati mereka yang haus akan ilmu dan siraman rohani.

Duduk mereka satu dengan yang lain berjauhan, wajah-wajah mereka tertupi dengan masker dengan beragam merk dan warna, walaupun mereka sudah melakukan karantina mandiri yang hampir menyentuh bulan kesebelas lamanya, mereka tetap berusaha menerapkan prokes dan imbauan pemerintah dengan penuh sabar.

Setelah beberapa saat menanti, barulah sang ustadz datang. Beliau menyampaikan mutiara-mutiara faidah, memberikan wejangan dan nasehat bagi para santri agar semangat dalam thalabul ilmi. Sangat banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kajian yang beliau sampaikan, walhamdulillah (segala puji hanya milik Allah Ta’ala ).

 

Poin nasehat yang istimewa

Nasehat-nasehat yang beliau sampaikan berkutat tentang keutamaan ilmu dan para pemburunya. Di antara butir-butir nasehat yang beliau sampaikan adalah:

  1. Tingginya derajat orang- orang yang berilmu. Lihatlah bagaimana Allah Ta’ala memerintahkan para malaikat-Nya untuk sujud kepada nabi Adam alaihissalam. Tidak lain karena Allah Ta’ala telah mengajarkan kepada nabi Adam semua nama. sehingga nabi Adam memiliki ilmu dan pengetahuan yang tidak diketahui oleh para malaikat.
  2. Bahwasanya rihlah tholabul ilmi (mencari ilmu agama) adalah sunahnya para nabi ‘alaihimussalam. Sebagai contoh sebagaimana yang disebutkan dalam al-qur’an adalah ketika Nabi Musa mendengar bahwa ada yang lebih berilmu darinya, beliau langsung melakukan rihlah suci demi mengejar ilmu yang belum beliau ketahui.
  3. Rosulullah shalallahu ‘alahi wassalam membedakan antara anjing yang terlatih (memiliki ilmu) dengan yang tidak memiliki ilmu. Anjing yang tidak terlatih itu kita dilarang untuk memilharanya, bahkan mengancam pelakunya dengan ancaman akan berkurang pahalanya satu qiroth disetiap harinya. Nabi shallallahu `alaihi wa salam pernah mengatakan:

مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا يَنْقُصْ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ إِلَّا كَلْبَ حَرْثٍ، أَوْ كَلْبَ مَاشِيَة

 

“Barangsiapa yang memelihara anjing maka amalannya akan berkurang setiap harinya satu qirath, kecuali yang memlihara anjing penjaga sawah atau anjing yang terlatih.” (HR. al-Bukhari)

Lalu bagaimana dengan orang yang memiliki ilmu. Sangat tinggi kedudukannya disisi Allah dan juga disisi manusia.

Dan pelajaran-pelajaran penting lainnya yang tidak cukup tempat untuk menjabarkannya ditulisan singkat ini.

 

Akhir kata

Para pembaca yang budiman, demikianlah sekilas kegiatan ilmiah yang ada di ma’had kami, Minhajul Atsar. Kami benar- benar bersyukur kepada Allah Ta’ala dengan lancarnya kegiatan beljar mengajar meskipun di tengah-tengah pandemi Covid. Ucapan syukur dan terima kasih kami berikan pula kepada para Asatidzah atas jasa dan jerih payah mereka, biidznillah hal ini semua kami rasakan.

Kami berharap tholabul ilmi yang sedang kami jalani di ma’had menjadi salah satu sebab terbesar diangkatnya musibah ini. Amin.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.