Jihad yang sesungguhnya

BERSABAR

 

Oleh Faruq Gresik 4B Takhasus 

 

Jihad melawan orang kafir adalah amalan yang mulia, bahkan amalan ketiga yang mendapatkan kecintaan dari Allah ‘azza wa jalla, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. Namun di sana ada jihad yang lebih mulia, yaitu jihad melawan hawa nafsu jiwa dan syaithan.

Dahulu ada seorang ulama yang bernama Ibrahim bin Abi ‘Ublah rahimahullah, beliau pernah berkata kepada suatu kaum yang baru pulang dari medan pertempuran, “Kalian telah pulang dari jihad yang kecil, lalu apa yang kalian perbuat dengan jihad yang besar?” Kaum tersebut keheranan dan bertanya, “Apa di sana ada jihad yang lebih besar?” Beliau menjawab, “Jihad yang terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu.”

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

المجاهدُ مَنْ جاهد نفسه في الله

“Seorang mujahid adalah orang yang memerangi jiwanya di jalan Allah.” (HR. at-Tirmidzi no. 1621, Ahmad no 6/20, Ibnu Hibban no. 4624 dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihil Jami ash-Shaghir no. 6679)

Berikut ini kami nukilkan perkataan dari Imam ibnul Qayyim rahimahullah tentang arti jihad yang sesungguhnya,

قَالَ تَعَالَى (وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا) علق سُبْحَانَهُ الْهِدَايَة بِالْجِهَادِ فأكمل النَّاس هِدَايَة أعظمهم جهادا وأفرض الْجِهَاد جِهَاد النَّفس وَجِهَاد الْهوى وَجِهَاد الشَّيْطَان وَجِهَاد الدُّنْيَا فَمن جَاهد هَذِه الْأَرْبَعَة فِي الله هداه الله سبل رِضَاهُ الموصلة إِلَى جنته وَمن ترك الْجِهَاد فَاتَهُ من الْهدى بِحَسب مَا عطل من الْجِهَاد.

“Allah Ta’ala berkata, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”

Dalam ayat ini Allah mengaitkan hidayah dengan jihad. Maka orang yang paling sempurna hidayahnya ialah orang yang paling besar jihadnya. Dan jihad yang paling wajib ialah jihad melawan jiwa, hawa nafsu, syaithan, dan jihad dari cinta dunia.

Barang siapa yang memerangi empat hal ini di jalan Allah, niscaya Allah akan berikan kepadanya hidayah untuk mengikuti jalan keridhaan-Nya yang mengantarkan kepada suga-Nya. Dan barang siapa yang meninggalkan jhad terhadap empat hal ini, maka akan terluput darinya hidayah sesuai dari apa yang dia tingalkan dari jihad.” (al-Fawaid hlm. 59)

Mari kita berusaha sekuat tenaga dengan meminta pertolongan kepada Allah subhaanahu wa ta’ala agar membantu kita untuk memerangi hawa nafsu, jiwa, syaithan, dan cinta dunia. Semoga Allah memberikan kepada kita keistiqamahan untuk menapaki jalan-Nya hinga masuk ke surga-Nya. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.