Kala rasa lemah menghampiri hamba

 

Oleh Khalid Abdul Khaliq Bengkulu Takhasus

 

Hari-hari terakhir ini cuaca sedang tidak menentu. Kadang-kadang cerah, terkadang pula awan mendung menyelimuti dan menutupi birunya langit. Di pagi hari mentari bersinar dengan teriknya yang menyengat. Namun, mejelang sore, jutaan tetesan hujan turun membasahi. Ya, seperti inilah suasana di ma’had yang kita cintai di hari-hari terakhir ini. Alhamdulillah.

 

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang futur (lemah semangat)

Begitupula dengan kondisi jiwa, tidak menentu. Kadang semangat menggebu-gebu, terkadang rasa malas datang mengeluh. Futur! jiwa terasa hampa, hati sepi nelangsa, pikiran menerawang semu, badan pun terasa berat dan lesu, membuat malas dalam beribadah dan menuntut ilmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن لكل عمل شِرَّة، ولكل شِرَّة فترة، فمن كانت شرته إلى سنتي؛ فقد أفلح،

ومن كانت فترته إلى غير ذلك؛ فقد هلك

“Sungguh setiap amalan pasti memiliki puncak semangat, dan disetiap puncak semangat pasti ada masa-masa jenuh. Barangsiapa pada masa jenuhnya diarahkan kepada sunnahku, maka pasti ia memperoleh hidayah. Adapun yang masa-masa jenuhnya diarahkan kepada selain itu, maka pasti ia akan binasa.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

 

Umar bin al-Khattab pernah berkata: “Sesungguhnya hari kita selalu mengalami masa semangat dan masa kendur. Jika muncul semangat maka manfaatkanlah dengan memeperbanyak amalan-amalan sunnah. Apabila sedang mengendur, maka jagalah amalan-amalan wajib.”

 

Faktor penyebab futur

Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Di antara faktor dan sebab yang menyebabkan kita merasa jenuh dan malas adalah berkawan dengan teman yang buruk. Karena pertemanan sangat berpengaruh pada kepribadian kita. Perhatikanlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:

 

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

“Setiap orang sangat dipengaruhi oleh teman dekatnya, maka hendaknya setiap dari kalian memperhatikan siapakah teman baiknya”. (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Daud, dan al-Baihaqi)

 

Oleh karena inilah, hendaknya kita memilih teman yang semangat dalam beribadah dan menuntut ilmu. Sehingga, saat sedang memasuki masa-masa jenuh, kita akan segera bangkit kembali.

 

Di antara cara melawan futur

Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Setelah kita mengetahui salah satu sebab dari rasa jenuh dan malas, maka seyogyanya bagi kita untuk mengetahui kiat-kiat yang bisa melawan rasa malas dan mengusir kejenuhan.

Langkah awal yang bisa kita gunakan dalam melawan rasa malas dan mengusir kejenuhan adalah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memohon kemudahan dari-Nya. Di dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa, memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar dilindungi dari rasa malas.

اللهم إني أعوذ بك من الهدم والحزن والعجز والكسل والبخل والجبن وغلبة الدين وقهر الرجال

“Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon perlindungan kepada-Mu dari pikun, kesedihan, kelemahan, rasa malas, bakhil, penakut, terlilit hutang dan diganggu orang.”

 

Penutup

Saudarku yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika rasa malas dan jenuh telah menjalar di sekujur tubuh, hendaknya kita alihkan kepad hal-hal yang bernilai positif. Di antarnya adalah membaca sirah (sejarah) para nabi, sahabat, dan ulama. Insya Allah dengan itu semua akan menumbuhkan kembali semangat kita dalam beribadah dan menuntut ilmu.

Semikianlah saudaraku, semoga pembahasan ini dapat menjadi pelecut semangat bagi kita tatkala futhur datang melanda.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.