Kalimat-Kalimat Pengingat
Oleh al-Faiz Kepakisan Banjarnegara 4B Takhasus
Ikhwani fillah…
Merupakan Rukun Iman keenam yang harus diyakini oleh setiap muslim, yaitu beriman terhadap takdir yang baik maupun buruk. Karena kehidupan tidak akan lepas dari takdir. Allah mengatakan,
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya segala yang Kami (Allah) ciptakan dengan ketetapannya.” (QS. al-Qamar: 49)
Di antara takdir yang Allah tetapkan adalah adanya kematian.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُور
“Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian manakah amalan kalian yang paling baik. Allah maha mulia lagi maha pengampun.”
Di dalam ayat tersebut Allah memberitahukan kepada kita tentang hikmah diciptakannya kematian. Yaitu, agar menguji mana diantara kita yang baik amalanya. Dijelaskan oleh Imam Fudhail bin ‘Iyadh bahwa yang dimaksud baik amalanya pada ayat diatas adalah paling ikhlas amalnya
أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا اى اخلصهم
“Paling baik amalanya yaitu paling ikhlas amalan mereka, yaitu seluruh amalanya hanya ditujukan kepada Allah semata dan tidak menyekutukanya.”
Amal inilah yang nantinya akan menjadi bekal menuju akhirat untuk menghadap Rabbul ‘alamin.
Amal yang kita diperintahkan untuk melakukanya ini. Bukan menjadi satu-satunya sebab masuknya hamba kepada surga, akan tetapi rahmat Allah yang memasukkan seorang hamba ke surga. Sebagaimana di dalam hadits,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ إِلَّا بِرَحْمَةِ اللَّهِ قَالُوا: وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: وَلَا أنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ.
“Tidak seorangpun masuk surga melainkan karena rahmat Allah.” Para sahabat mengatakan, “Tidak pula Anda wahai rasulullah?” Beliau menjawab, “Tidak pula aku kecuali rahmat dari Allah.”
Akan tetapi kita diperintahkan untuk beramal karena amal bias menjadi sebab untuk mendapatkan rohmat Allah. Oleh karena itulah Allah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
‘’sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh Allah akan jadikan untuk mereka kasih sayang’’. QS Maryam
Pada ayat di atas Allah menjelaskan, bahwa seseorang akan mendapat kasih sayang dengan sebab amal soleh yang ia kerjakan.
Pembaca rahimakumullah…
Amal soleh inilah yang mereka orang kafir berandai-andai untuk melakukanya yang mereka tidak melakukanya tatkala di dunia ALLAH khabarkan tentang mereka
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
‘’tatkala datang kepada mereka almaut mereka mengatakan,’’ya ALLAH kembalikan kami kedunia agar aku bisa beramal soleh yang aku telah tinggalkan,ALLAH katakan,’’sekali-kali tidak sesungguhnya itu hanyalah ucapan saja dan di belakang mereka ada barzakh sampai hari mereka di bangkitkan’’. QS al-Mu’minun 99-100
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Dan berinfaklah kalian dari apa yang telah kami berikan kepada kalian berupa rizki sebelum datang kepada kalian al maut maka ia berkata,’’wahai robku kalo sekiranya diakhirkan ajalku sampai waktu yang telah di tentukan maka aku akan bersedekah dan menjadi orang soleh’’. QS al Munafiqun
Tentu hal ini tidak berguna lagi karena almaut telah datang menjeputnya, Allah berkata,
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
‘’Maka apabila telah datang ajal mereka tidak bisa di akhirkan sesaat tidak pula di majukkan’’.
.
Sehingga dari sini tidak heran Apabila Umar bin Al Khatab berkata demikian,
حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبو
‘’koreksilah amalan kalian sebelum kalian di koreksi’’.
Karena al maut datang secara tiba-tiba tidak diketahui oleh manusia karena kematian termasuk dari ilmu Allah yang kita tidak mengetahuiny.,
Allah berkata,
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34)
‘’dan engkau tidak tau jiwa ini akan mati di bumi mana sesungguhnya ALLAH maha tau’’. QS Luqman 34
Maka dari itu dari pnjelasan ayat serta hadits diatas tentu jiwa seorang mu’min akan timbul pertanyaan di hatinya apakah amalan kita sudah di terima oleh Allah ataukah belum?
Oleh karena itulah dahulu para salaf sering menangis bila membaca ayat-ayat tentang kengerian hari kiamat. Hari dimana amalan seorang hamba dihitung.
Inilah orang yang dikatakan oleh nabi kita sebagai orang yang cerdas sebagaimana di dalam sabdanya
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“orang yang cerdas adalah orang yang bisamerendahkanjiwanya dan beramal untuk mempersiapkan setelah kematian”.
Karena kematian adalah sesuatu yang mesti terjadi, sebagaimana Allah katakan
وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ
‘’dan pasti akan datang sakarotulmaut’’. Oleh karena suatu ketetapan yang ALLAH tetapkan bahwa jiwa ini merasakan yang namanya kematian,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
‘’setiap jiwa mesti merasakan kematian kemudian kalian akan kembali kepadaku’’.
Apakah kita tidak sadar kalau kita di awasi oleh malaikat Allah yang selalu mencatat amalan-amalan kita sebagaiman di dalam ayat-Nya
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
‘’tidaklah suatu ucapan yang terucap melainkan di sisinya ada malikat roqib dan ‘atid yang selalu mencatatnya’’. QS QAAF
Apakah kita merasa aman dari adzab dari berbagai amalan kita. Apakah kita susah mempersiapkan amalan akherat?
Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
” اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ َ
‘’ambillah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lainya: masa mudamu sebelum masa tuamu,masa sehatmu sebelum masa sakitmu,masa kayamu sebelum masa miskinmu,masa senggangmu sebelum masa sibukmu,dan masa hidupmu sebelum masa matimu’’.
Inilah beberapa untaian yang bisa kami sampaikan. semoga bisa menjadi peringatan bagi kita karena seringnya kita lalai. Oleh karena itulah Allah berkata,
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
‘’dan saling mengingatkanlah kalian karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman’’. QS Adz-Dzariyyat
Wabillahi taufiq………