Keindahan Nama Allah

Para ulama mengatakan bahwa kemuliaan ilmu dinilai dari kemuliaan yang dipelajari. Berarti ilmu yang paling mulia adalah ilmu yang mempelajari tentang dzat yang Maha Mulia yaitu Allah.

Ilmu tentang hak, nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Tak heran bila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu memberikan motivasi kepada umatnya untuk mempelajari ilmu yang mulia ini. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Barang siapa yang menghitungnya, dia akan masuk surga.” (HR. al-Bukhari no. 2736 dan Muslim no. 2677, dalam shahih keduanya)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa makna “menghitung” pada hadits ini memiliki tiga tingkatan:
1.    Menyebut nama-nama-Nya dari jumlah yang ada.
2.    Memahami makna dan kandungannya.
3.    Berdoa kepada Allah Ta’ala dengan nama-nama-Nya.

Demikianlah, karena setiap nama Allah akan melahirkan sikap ibadah tertentu pada diri seorang hamba, ketika ia mengetahui maknanya dan memahaminya.

Ketika dia mengetahui bahwa Allah yang menghidupkan, mematikan, memberi rezeki, dan memberi manfaat atau madharat. Maka seorang hamba akan tumbuh keikhlasan dalam ibadahnya dan tawakal penuh kepada-Nya.

Demikian pula jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah merahmati, mengampuni, menerima taubat, dan mengabulkan doa serta Maha Kaya, maka seorang hamba akan bersemangat untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala memberi taufik kepada kami untuk menjelaskan asmaul husna satu persatu.

1)   Allah

Di antara asmaul husna adalah nama Allah yang mengandung sifat uluhiyah (berhak diibadahi). Dalil dari al-Qur’an dan sunnah sangatlah banyak, di antaranya:

بِسْمِ اللَّهِ

“Dengan nama Allah.”

Imam Ibnu Jarir rahimahullah mengatakan: “Nama Allah diambil dari kata: “al-ilah” yang berarti berhak diibadahi. Sebagaimana sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: “Allah memiliki sifat berhak untuk diibadahi atas seluruh makhluk-Nya.” (Fathul Majid hal. 11 cet. Dar as-Shami’i)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Nama Allah meliputi seluruh makna-makna asmaul husna dan sifat-sifat yang tinggi.” (Fathul Majid hal. 11 cet. Dar as-Shami’i)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan: “Nama Allah menunjukkan dzat yang diibadahi oleh hati dengan cinta, pengagungan, perendahan diri, dan perlindungan dari segala bencana dan musibah.” (Fathul Majid hal. 13 cet. Dar as-Shami’i)

Faedah Mengimani Nama Allah

  1. Kita beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan peribadahan kepada selain-Nya, karena Dialah yang berhak untuk diibadahi. Inilah makna tauhid uluhiyah.
  2. Para rasul berdakwah kepada tauhid uluhiyah, kitab suci diturunkan karenanya, dan disyariatkan jihad di jalan Allah untuk menegakkan tauhid uluhiyah. Allah Ta’ala berkata:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Sungguh telah Kami utus setiap umat seorang rasul, agar mereka beribadah kepada Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya.” (QS. an-Nahl: 36)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat ini, “Semua rasul mengajak beribadah hanya kepada Allah dan melarang dari beribadah kepada selain-Nya. Allah Ta’ala senantiasa mengutus para rasul untuk tujuan tauhid uluhiyah.”

Meluruskan Akidah Kaum Muslimin

Penting untuk diketahui, seandainya manusia hanya mengakui tauhid rububiyah (Allah pencipta, pemberi rezeki, dan pengatur), maka keyakinan ini belum memasukkannya ke dalam Islam. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu memerangi kaum musyrikin yang menyakini tauhid rububiyah.

Hanyalah tauhid rububiyah sebagai dalil dan bukti atas tauhid uluhiyah. Oleh karena itu, apabila Allah Ta’ala memerintahkan untuk beribadah kepada-Nya, maka Allah akan menyebutkan penciptaan langit dan bumi serta perbuatan rububiyah-Nya sebagai bukti bahwa Allah adalah yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berkata:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian agar kalian bertakwa. Allah menjadikan bagi kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap. Allah menurunkan air hujan dari langit, lalu Allah mengeluarkan dengan sebab air hujan tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah menjadikan bagi Allah tandingan sedangkan kalian mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 21)

Inilah tujuan terbesar diciptakannya jin dan manusia, yaitu hanya beribadah kepada Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berkata:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)

Syaikhul Islam rahimahullah berkata, “Ibadah adalah nama untuk seluruh amalan yang Allah cintai dan ridhai, dari perkataan atau perbuatan yang tampak atau tersembunyi.” (Fathul Majid hal. 17 cet. Dar as-Shami’i)

Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata, “Asal dari ibadah adalah rasa tunduk dan perendahan diri. Makna ayat di atas bahwa Allah mengkabarkan tidaklah diciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya. Inilah hikmah dan tujuan diciptakannya mereka.” (Fathul Majid hal. 17 cet. Dar as-Shami’i)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas,

“Allah Ta’ala menciptakan makhluk untuk beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya. Barang siapa yang taat kepada-Nya, Allah akan memberi balasan yang sempurna. Barang siapa yang bermaksiat kepada-Nya, Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang pedih.”

Semoga Allah memberikan kepada kami kekokohan di atas kebenaran dan terjauhkan dari berbagai fitnah yang tampak atau tersembunyi. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.