Konsekuesi bersaudara; saling menasehati antar sesama
Oleh Muh. Taqwa Takdir Timika Takhasus
Saudaraku yang semoga dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Nikmat ukhuwah yang dibangun di atas iman dan takwa adalah sebuah kenikmatan yang tidak bisa terbayarkan dengan sesuatu apapun. Bahkan dengan dunia dan seisinya sekalipun. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman di dalam al-Quran:
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
”Seandainya engkau menginfakkan seluruh harta kekayaan yang berada di bumi, niscaya engkau tetap saja tidak mampu mempersatukan hati mereka. Akan tetapi hanya Allah yang mampu mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Anfal: 63)
Orang-orang beriman bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan
Sungguh, betapa mahal dan berharganya nikmat yang satu ini. Sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan yang kokoh. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat satu bangunan yang kokoh, satu dengan lainnya saling menguatkan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Bersaudara untuk saling menasihati
Oleh karena itulah, kita yang mengaku beriman hendaknya saling tolong-menolong dan bahu-membahu dan bekerjasama atas prinsip ketakwaan. Hendaklah kita saling menasihati, atas dasar ini Allah Ta’ala menjadikan agama ini sebagai agama terbaik di muka bumi.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia. Kalian memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)
Pada ayat inilah, sebab terbesar ukhuwah islamiyah terbangun dan terjalin. Mari kita sama-sama menjadi orang yang menegakkan amar ma’ruf wa nahi mungkar (memerintahkan kepada yang baik dan mencegah dari yang mungkar). Demikian semoga bermanfaat, wallahu ‘alam.