Makna Puasa
Oleh Aufa as-Sundawi
Pembaca yang semoga Allah rahmati…
Tak terasa bulan ramadhan sebentar lagi menghampiri kita. Bulan ang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Maka hendaknya setiap muslim untuk mepersiapkannya dengan baik. Di antara bekal terbaik menuju bulan puasa adalah mempelajari kembali ilmu tentang puasa. Puasa merupakan bagian dari rukun Islam, namun pernahkah kita tahu apa makna puasa?
Makna puasa secara bahasa
Makna puasa atau shaum secara bahasa adalah al-Imsak yaitu menahan. Di antara dalil yang menunjukan makna puasa adalah menahan yaitu firman Allah,
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَن صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
“Makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS. Maryam: 26)
Kata صَوْمًا shauman ditafsirkan oleh para ulama dengan diam, yaitu menahan dari berbicara.
Makna puasa secara syariat
Adapun makna puasa menurut istilah syariat adalah beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan menahan diri dari makan dan minum serta berbagai macam perkara yang membatalkan, mulai terbit fajar shodiq sampai terbenamnya matahari.
Inilah makna puasa yang tepat[1], yaitu dengan menyertakan kalimat “beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala”. Sehingga puasa tidak sekedar menahan diri dari makan, minum, dan berbagai macam pembatal saja, tapi amalan yang bernilai ibadah.
Disadur dari kitab Syarhul Mumti’ ‘ala Zaadil Mustaqni karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah (6/ 298).
[1] Dikatakan “tepat” karena sebagian ulama ada yang terluput menyertakan kalimat beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.