Masjidil Aqsha di hati setiap muslim
Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga
Sesungguhnya Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsha yang ada di dalamnya merupakan tempat yang mulia di dalam agama kita dan memiliki kedudukan yang agung di hati kaum muslimin. Yaitu tempat Isra Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Masjidil Aqsha beliau diangkat ke langit dan beliau shalat di dalamnya mengimami para Nabi. Dahulu Masjidil Aqsha juga menjadi kiblat pertama bagi kaum muslimin.
Membuat hati-hati kaum muslimin yang memiliki iman rindu kepadanya, karena memiliki banyak keutamaan. Shalat yang dikerjakan di dalam Masjidil Aqsha akan dilipatgandakan pahalanya. Begitu pula bertaqarub kepada Allah dengan berbagai amalan ketaatan di dalamnya akan dilipatgandakan pahalanya. Telah banyak penjelasan dari ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang menjelaskan kedudukan dan keutamaannya.
Dalil al-Qur’an
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan keutamaan yang banyak untuk Masjidil Aqsha secara khusus dan sekitarnya secara umum, yaitu bumi yang Allah berkahi dan sucikan. Allah Ta’ala berfirman tentang Musa ‘alaihis salam:
يَاقَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ
“Wahai kaumku, masuklah ke bumi yang disucikan yang telah Allah tetapkan untuk kalian dan janganlah kalian kembali ke belakang karena takut terhadap musuh, nanti kalian menjadi orang yang merugi.” (QS. Al-Maidah: 21)
Dari Masjidil Aqsha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dinaikkan ke langit yang tinggi pada peristiwa al-Isra dan al-Mi’raj yang terkenal. Allah Ta’ala berfirman:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekitarnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)
Dalil as-Sunnah
Mendatangi Masjidil Aqsha untuk shalat di dalamnya akan menggugurkan dosa-dosa. Sebagaimana hadits sahabat yang mulia Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَمَّا فَرَغَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ مِنْ بِنَاءِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، سَأَلَ اللَّهَ ثَلَاثًا: حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ، وَمُلْكًا لَا يَنْبَغِي لَأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ، وَأَلَّا يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ أَحَدٌ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ فِيهِ، إِلَّا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Tatkala Sulaiman bin Dawud telah selesai dari membangun Baitul Maqdis, dia meminta kepada Allah tiga perkara: menjadi hakim yang tepat hukumnya, menjadi raja yang tidak boleh bagi seorangpun setelahnya, dan tidaklah yang mendatangi Masjidil Aqsha yang tidak menginginkan kecuali shalat di dalamnya, kecuali akan berguguran dosa-dosanya seperti hari tatkala ibunya melahirkannya.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَمَّا اثْنَتَانِ فَقَدْ أُعْطِيَهُمَا، وَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ قَدْ أُعْطِيَ الثَّالِثَةَ
“Adapun dua permintaannya telah diberikan dan aku berharap agar permintaan yang ketiga dikabulkan juga.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Masjidil Aqsha adalah salah satu dari tiga masjid yang tidak boleh melakukan perjalanan safar kecuali ke tiga masjid tersebut. Masjidil Aqsha juga salah satu tempat yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
”Tidak boleh melakukan perjalanan safar kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ucapan ulama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
وَدَلَّتِ الدَّلَائِلُ الْمَذْكُورَةُ عَلَى أَنَّ ” مُلْكَ النُّبُوَّةِ ” بِالشَّامِ وَالْحَشْرَ إلَيْهَا، فَإِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ وَمَا حَوْلَهُ يَعُودُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ، وَهُنَاكَ يُحْشَرُ الْخَلْقُ، وَالْإِسْلَامُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ يَكُونُ أَظْهَرَ بِالشَّامِ
“Dalil-dalil yang disebutkan telah menunjukkan bahwasanya kerajaan nubuwah di Syam dan sekitarnya. Penciptaan dan perkara kembali kepada Baitul Maqdis dan sekitarnya, dari sana tersebar penciptaan dan Islam pada akhir zaman akan tampak di Syam.”
Sebab kehinaan
Wahai kaum muslimin, wajib bagi kita untuk mengetahui mengapa kaum Yahudi dapat menguasai sebagian negeri kaum muslimin. Hanyalah dikarenakan dosa dan maksiat yang dilakukan oleh kaum muslimin, begitu pula berpalingnya kebanyakan kaum muslimin dari agamanya. Padahal berpegang teguhnya terhadap agama adalah sebab kemuliaan, kemenangan, dan terangkatnya derajat mereka di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berkata:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
”Apa saja yang menimpa kalian dari musibah, kecuali karena ulah tangan kalian dan Allah banyak mengampuni kalian.” (QS. Asy-Syura: 30)
Sebab kemuliaan
Maka harus kembali bertaubat kepada Allah Jalla wa ‘Ala dengan ikhlas dan jujur. Membersihkan iman, menyambung silaturahmi, menegakkan tauhid, memperingatkan dari berbagai kesyirikan, menjauhi kefasikan dan kemaksiatan agar kaum mukminin memperoleh kemuliaan, kekokohan, dan pertolongan. Allah Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang beriman, jika kalian menolong agama Allah, pasti Dia akan menolong dan mengokohkan kalian.” (QS. Muhammad: 7)
Demikianlah wahai kaum muslimin, tidak akan mencapai kemuliaan dan kemenangan sampai kembali kepada agama Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ، وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ، سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْتَزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ
“Apabila kalian berjual beli dengan cara riba, sibuk dengan peternakan, ridho dengan pertanian, dan kalian meninggalkan jihad. Niscaya Allah akan kuasakan atas kalian kehinaan dan Allah tidak akan menghilangkannya sampai kalian kembali ke agama kalian.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Albani)
Penutup
Semoga Allah memuliakan Baitul Maqdis, Masjidil Aqsha, dan seluruh masjid kaum muslimin. Membebaskannya dari kejelekan Yahudi yang dimurkai. Semoga Allah menolong penduduk Palestina dan penduduk Gaza. Menghilangkan musibah mereka dan seluruh kaum muslimin yang membutuhkannya. Amin
Sumber: khutbah jum’at Syaikh Khalid adz-Dzafiri hafidzahullah.