Melepas penatnya ujian

 

Kamis, 31 Desember  2020 M. Langit biru dilapisi awan tebal, cukup untuk mengurangi teriknya sinar sang surya. Silir-silir angin berhembus lembut, membuat suasana terasa bersahaja di pondok kami. Cuaca yang bersahabat ini sedikit banyak mengurangi kepenatan setelah ujian.

Selepas UAS lembaga tahfizh yang baru saja usai, terlihat di kebun mahad ada belasan santri menggelar 3 buah meja ping-pong. Sebagian yang lain menggelarnya di depan maqshaf, dan yang lain lagi di depan sakan takhassus. Masing-masing santri berebut untuk mendapat nomor antrian bermain lebih awal. Suara ‘cetak-cetuk’ pantulan bola ping-pong, sorak asyik yang penuh semangat, membuat minat bermain santri lain semakin melonjak, terlebih ketika ada yang memasang net bulu tangkis di halaman masjid dan juga di kebun. Yang sudah tidak sabar menunggu antrian, mereka memanfaatkan bawah kanopi masjid untuk terlebih dahulu melakukan pemanasan.

Sebagian santri yang sedang menunggu giliran bermain ping-pong, melakukan pemanasan di teras sakan takhassus tanpa meja. Sebagiannya lagi menggunakan bet dan bola ping-pongnya untuk bergaya seakan-seakan sedang bermain bulu tangkis.

Mereka yang tidak ikut bermainpun turut merenyahkan suasana, walaupun hanya dengan menonton dari gazebo yang ada di kebun mahad. Terlihat di teras masjid sana, ada yang duduk-duduk sambil mengobrol santai, menyaksikan kawannya bermain. Sebagiannya lagi ikut menonton sambil tidur-tiduran.

Di tengah asyiknya menonton badminton, terkadang mata mereka teralihkan melihat kakak kelas takhassus yang dari tadi lalu-lalang di tengah-tengah lapangan, sesekali terlihat sedang mengusap keringat yang mengucur di wajahnya,  sambil terus melajukan becak motor yang ia kendarai. Santri takhassus ini sedang piket mengisi air minum untuk ikhwan yang tinggal di kaplingan. Dengan menggunakan becak motor, ia mampu mengangkut 9 galon air sekaligus dalam sekali jalan.

Galon-galon itu di ambil dari sebelah timur maqshaf, tempat para ikhwan meletakkan galon kosongnya, kemudian diisi di depot yang terletak di dalam area mahad, tepatnya di sebelah utara masjid. Setelah terisi, galon itu diletakkan kembali di sebelah timur maqshaf, untuk kemudian diambil oleh pemiliknya.

Kegiatan bebas terbimbing ini berlanjut sampai mendekati waktu zhuhur, kemudian mereka bubar untuk mandi dan persiapan melakukan shalat. Semoga bermanfaat.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.