Menilik pribadi Abu Bakar ash-Shiddiq

 

Oleh Muhamaad As’ad Umbulsari 2B Takhasus 

 

Mengenal para sahabat merupakan perkara penting dalam kehidupan seorang mukmin. Dengan membaca biografi mereka, diharapkan akan muncul kecintaan pada diri kita. Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Luay radhiyallahu ’anhu.

 

Pemeluk Islam pertama dan orang paling dicintai

Abdullah bin Abbas dan Asma’ bintu Abi Bakr mengatakan: “Orang pertama masuk Islam adalah Abu Bakr.”

Beliau juga orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sabdanya ketika ditanya oleh sahabat ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu:

   أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: عَائِشَةُ، فَقُلْتُ: مِنَ الرِّجَالِ؟ فَقَالَ: أَبُوهَا

“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Aisyah.” maka ‘Amr bin Ash berkata: “Dari kalangan laki-laki?” Beliau menjawab: “Bapaknya.” (HR. Al-Bukhari di dalam shahihnya no. 3662)

 

Anak keturunan

Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memiliki beberapa anak dari istri-istri beliau, di antaranya:

  1. Dari istri beliau “Qutailah”: Abdullah dan Asma’.
  2. Dari istri beliau “Ummu Ruman”: Abdurrahman dan Aisyah.
  3. Dari istri beliau “Asma’ bintu Umais”: Muhammad.
  4. Dari istri beliau “Habibah bintu Kharijah bin Zaid”: Ummu Kultsum.

 

Kekhilafahan Abu Bakr

Al-Waqidy rahimahullah menyebutkan dari para syaikhnya bahwasannya Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ’anhu dibaiat dihari ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, yang betepatan dengan 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 H.

Dan dari Ibrohim at-Taimi rahimahullah, dia berkata: “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat, Umar bin al-Khottob radhiyallahu ’anhu mendatangi Abu Ubaidah bin al-Jarrah radhiyallahu ’anhu dan berkata: “Bentangkan tanganmu! Karena aku akan membaiatmu, sesungguhnya engkau adalah orang keprcayaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Maka Abu Ubaidah pun menjawab: ”Apakah engkau akan membaitku sedangkan di antara kalian ada ash-Shiddiq yang merupakan orang kedua dari dua orang yang berada di dalam goa?!”

 

Sakit yang mengantarkan kematiannya

Dari Abdullah bin Umar radhiyalahu ’anhuma berkata: ”Penyebab kematian Abu Bakr sama menyedihkannya dengan kematian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, badannya senantiasa bertambah kurus sampai meninggalnya.”

Dari Aisyah radhiyallahu ’anha beliau berkata: “Ketika penyakit Abu Bakr bertambah parah, beliau berkata: “Hari apa ini?” Kami pun menjawab: “Hari senin.” Beliau berkata: “Aku mengira bahwa aku tidak akan mendapati malam.”

Aisyah melanjutkan: “Kala itu beliau mengenakan baju yang sudah robek di beberapa bagian, dan berkata: “Jikalau aku meninggal, mandikanlah aku beserta bajuku ini, kemudian tambahkanlah dua yang baru dan kafani aku dengan ketiga-tiganya.”

Kami pun berkata: “Bagaimana kalau kita jadikan baru semuanya?” Beliau menjawab: “Tidak, karena itu hanya untuk al-Mihlah (nanah mayat yang bercampur darah),” maka beliaupun meninggal dimalam harinya. (HR. Al-Bukhari)

 

Penutup

Itulah keadaan Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ’anhu, khalifah pertama dalam Islam. Beliau meninggal pada malam selasa antara maghrib dan isya’, tanggal 21 Jumadal Akhirah tahun 13 H, pada umurnya yang ke 63 tahun. Dikebumikan di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dishalati oleh Amirul Mukminin Umar bin al-Khottob radhiyallahu’anhu.

Mungkin Anda juga menyukai

2 Respon

  1. Syamsul Hadi berkata:

    Masyaa Alloh hidupnya sangat penuh dengan kesederhanaan
    sayang tulisannya terlalu singkat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.