Menuai berkah saat musibah
Oleh Ahmad Zain Cilacap 1B Takhasus
Berbagai bencana yang terjadi baik dimasa silam maupun sekarang, besar maupun kecil menjadi salah satu tanda besar atas keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam waktu yang singkat, berbagai macam bencana terjadi. Baik di laut maupun di darat, baik skala nasional maupun internasional.
Dengan sebab bencana, ratusan jiwa meninggal. Baik tua maupun muda, laki maupun wanita, besar maupun kecil. Semua menjadi sasarannya. Ini baru bencana bumi yang terjadi sekarang. Bagaimana halnya dengan bencana yang akan datang pada hari kiamat kelak?
Kengerian hari kiamat
Allah Ta’ala berfirman:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
“Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, dan demikian pula langit. Manusia berkumpul di padang mahsyar menghadap Allah Yang Maha Perkasa.” (QS. Ibrahim: 48)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy rahimahullah berkata:
وتكون السماء كالمهل، من شدة أهوال ذلك اليوم ثم يطويها الله -تعالى- بيمينه.
“Langit pada waktu itu seperti cairan logam karena dahsyatnya keadaan waktu itu. Kemudian Allah melipatnya dengan tangan kanan-Nya.” (Tafsir as-Sa’dy)
Jika berbagai bencana dan musibah terjadi, maka tidak bisa dipungkiri dan lari darinya. Begitu pula hari kiamat, sebuah kepastian di hari kemudian. Hari yang semua manusia tidak bisa menghindar dari ketetapan yang telah ditentukan, akan terjadi berbagai peristiwa yang tidak dibayangkan.
Sikap menghadapi musibah
Beberapa sikap yang harus ada pada seorang muslim dalam menghadapi musibah dan bencana adalah:
- Menganggapnya sebagai pelajaran dan peringatan, bukan sekedar fenomena alam biasa.
- Tidak merasa aman dari ujian dan cobaan.
- Bencana adalah suatu ketetapan dari takdir Allah, sehingga harus mengimaninya.
- Sikap lapang dada dan bersabar.
- Tidak berburuk sangka kepada Allah.
- Sedih dan menangis sewajarnya, tidak melampaui batasan syariat.
- Sikap peduli terhadap musibah yang menimpa saudaranya.
Penutup
Semoga semua bencana yang terjadi menjadi pelajaran bagi kita. Bukan hanya sebagai catatan atau referensi. Hendaknya semua yang terjadi mewariskan sikap mawas diri dan segera kembali kepada Allah dengan taubat dan beramal sholih.
Mudah-mudahan Allah menggolongkan kami termasuk hamba-hamba-Nya yang beruntung dengan sikap sabar dalam menghadapi musibah. Amin