Musabaqah Bernuansa Mudzakarah, Agar Ilmu Makin Kokoh

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

Daurah Imam Al-Muzani yang ke-2 telah usai, para masyaikh pun sudah kembali ke negerinya masing-masing. Namun rasa rindu dalam hati para santri kepada mereka, mungkin tak bisa hilang. Walhamdulillah, banyak ilmu yang mereka tinggalkan sebagai obat rindu sekaligus petunjuk yang sangat berarti tuk jalani hidup ini.

 

Musabaqah Ilmiah al-Hafizh Ibnul Mulaqqin I

Sore Jumat 8 Muharram 1445 H, suasana di masjid Ali bin Abi Thalib terlihat sedikit berbeda. Di bagian dalam, sembilan meja ditata lengkap dengan 1 laptop di atas masing-masingnya. Tiang bertuliskan nama kelompok juga terpancang di sampingnya. Syair thalabul ilmi yang melantun dari speaker dan proyektor yang menampilkan slide semakin mewarnai babak penyisihan Musabaqah al-Hafizh Ibnul Mulaqqin yang pertama itu.

Kurang lebih 3 pekan setelah kepulangan para masyaikh, pengurus Takhasus menyelenggarakan sebuah acara musabaqah (perlombaan) bertemakan materi pelajaran pada Daurah al-Muzani. Perlombaan ini bertajuk Musabaqah Ilmiah al-Hafizh Ibnul Mulaqqin.


Baca Juga: Cerdas Cermat Menyambut Daurah Imam al-Muzani, Bentuk Syukur Kepada Ilahi


Peserta lomba adalah santri Takhasus dan Takmili. Perlombaan berlangsung selama 2 hari, Jumat dan Ahad (8 dan 10 Shafar 1445H).

Adapun rincian kegiatan sebagaimana yang tertera pada tabel berikut,

No Babak Peserta Waktu Tempat Materi
1 Penyisihan 9 Kelompok

@3 Santri

Jumat Bakda Asar Masjid Ali bin Abi Thalib Wajibuna Nahwa Ma Amarallahu Bihi & Aqidah Raziyain
2 Semi Final 6 Kelompok Jumat Bakda Isya Halaman Masjid Risalah Lathifah Jami’ah Fi Ushulil Fiqhil Muhimmah
3 Final 4 Kelompok Ahad Bakda Isya Majid Ali bin Abi Thalib Kitabun Nikah Minat Tadzkirah Fil Fiqhisy Syafi’i

 

Musabaqah ini berlangsung sangat seru dan sengit, setiap kelompok terus menerus saling mengungguli satu sama lain, hingga akhirnya kelompok al-Alusi yang keluar menjadi pemenang pada musabaqah ini. Barakallahu fi juhudihim.

Faedah Musabaqah Ilmiyyah

Selain sebagai sarana menumbuhkan semangat berkompetisi dalam kebaikan pada individu para santri, acara ini juga sebagai salah satu bentuk mudzakarah (mengingat ulang) serta memurajaah dan mendiskusikan kembali apa yang telah disampaikan oleh para masyaikh selama daurah kemarin.

Karena, kuatnya ilmu sangat bergantung dengan banyaknya mudzakarah. Sebagaimana Imam An Nawawi rahimahullah pernah berkata

  بِالمُذَاكَرَةِ يَثْبُتُ المَحْفُوظُ

“Dengan mudzakarah, hafalan akan kokoh. (Syarah Shahih Muslim)


Artikel Kami: Mengupas Hukum Cinta Tanah Air, Memahami Batasan dan Prinsip dalam Islam


Kata Penutup

Harapannya manfaat mudzakarah tersebut dapat dirasakan oleh para panitia dan peserta musabaqah ini secara khusus, kemudian juga para penonton di tempat acara dan para pendengar dari radio RMA di mana pun mereka berada.

Semoga Allah terus menambahkan kepada kita ilmu tentang agama-Nya dan mengokohkan ilmu tersebut di dalam hati kita semua. Amin.

 

Penulis: Abdurrahman Al-Atsari, Yogyakarta

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.