Nikmat apa lagi kamu dustakan?

 

 

Oleh Moch. Shobron Jamil 3A Takhasus

 

Allah Ta’ala adalah zat yang maha luas rahmat-Nya, Allah Ta’ala banyak melimpahkan kepada para hamba-Nya berbagai bentuk nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)

 

Tidak bersyukur, penyebab terus merasa kurang

Sungguh, banyak para hamba tidak menyadari nikmat tersebut, sehingga mereka tidak menyukuri nikmat Allah Ta’ala.

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Terkadang seorang yang Allah Ta’ala berikan nikmat akan terus merasa kurang. Ketika ia melihat ada orang lain yang Allah Ta’ala berikan kelebihan, ia tidak bersyukur terhadap nikmat yang ada pada dirinya.

 

Lihatlah yang di bawah kita!

Para pembaca rahimakumullah…

Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam sebagai manusia yang penyayang kepada umatnya, beliau membimbing umatnya dalam sebuah hadits. Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Lihatlah yang lebih rendah daripada kalian dan janganlah melihat yang lebih tinggi dari pada kalian, karena itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah Ta’ala atas kalian.”  (HR. Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

 

Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam membimbing umatnya agar tidak melihat orang yang memiliki kelebihan atas dirinya dan menyuruh melihat yang berada dibawahnya, kemudian Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam menyebutkan alasannya. “Karena itu lebih pantas, agar kalian tidak merendahkan nikmat Allah Ta’ala atas kalian.”

 

Sikap tepat dalam memandang nikmat

Apabila nikmat tersebut berupa harta, seperti: rumah, mobil, tanah, atau perhiasan, maka lihatlah yang berada di bawah. Apabila nikmat tersebut berupa amalan seorang hamba yang dia lebih bersemangat, maka lihatlah yang di atas, karena hal itu akan mendorong untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba Nya yang bersyukur, dan memiliki sikap yang tepat di dalam memandang. Wallahu’alam

 

 

 

 

 

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.