Pasrahkan diri saat bencana menghampiri

 

Oleh Ahmad Hidayat Sukoharjo 4B Takhasus

 

Bencana datang silih berganti

Para pembaca yang semoga Allah Ta’ala merahmati kita semua.

Musibah dan bencana masih saja terus berdatangan silih berganti mewarnai negeri. Mulai dari gempa, tanah longsor, banjir, dan yang lainnya. Dalam kondisi seluruh manusia disibukkan dengan satu penyaikit yang Allah Ta’ala timpakan kepada para hambanya, sebagai ujian dan cobaan agar mereka mau mengambil pelajaran.

Ya, sebuah penyakit yang tak kasatmata, namun dengan izin Allah Ta’ala mampu memporak-porandakan tatanan kehidupan manusia secara internasional. Mulai dari masyarakat kecil sampai jajaran negara adidaya. Secanggih apapun alat yang digunakan dan sehebat apapun tenaga ahli yang dikerahkan, belum mampu untuk membendung laju virus ini -bi idznillah-.

 

Betapa lemahnya diri kita

Ini semua menunjukkan bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang maha mampu atas segala sesuatu. Dan menunjukkan bahwa manusia sangat lemah di hadapan-Nya. Sekuat apapun dan sekaya apapun dirinya, namun ketika Allah Ta’ala timpakan kepadanya virus yang kecil ini, ia akan merasakan bahwa dirinya sangat lemah. Sungguh hanya Allah Ta’alalah Dzat yang maha kuat lagi maha perkasa.

Ingatlah firman Allah Ta’ala yang mengabarkan tentang diri-Nya:

إِنَّ اللَّهَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang maha mampu atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)

Mampu untuk membinasakan seluruh makhluk yang ada dimuka bumi ini, kemudian menggantinya dengan yang lebih baik, dan selalu taat kepada-Nya. Mampu untuk menyelamatkan, menyesatkan, atau memberikan hidayah kepada siapapun yang Ia kehendaki. Tidak ada yang bisa menghalangi Allah ‘Azza wa Jalla. Dialah Rabbul ‘alamin (Rabb semesta alam) pemilik jagat raya ini.

Ini semua semestinya membuat kita sadar diri dan segera bertaubat kepada Allah Ta’ala dari berbagai dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Karena ini semua terjadi tidak lain disebabkan ulah tangan manusia. Berbagai dosa, kemaksiatan, permusuhan, rasa iri, dengki, hasad, dan yang lainnya terus merajalela.

 

Segala sesuatu di bawah kehendak Allah ‘Azza wa Jalla

Saudaraku sekalian.

Segala sesuatu di bawah masyi’ah (kehendak) Allah Rabbul ‘alamin. Termasuk padanya pula hidayah, iman, Islam, dan berpegang teguh di atas sunnah. Itu semua murni di bawah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Apabila seseorang telah Allah Ta’ala beri nikmat untuk tetap di atas sunnah, maka tidak ada seorangpun yang mampu untuk menyesatkannya. Siapapun dia, apapun jabatan yang ia punya, secanggih apapun alat yang ia gunakan, itu semua tidak bermanfaat ketika Allah Ta’ala berkehendak untuk menyelamatkan orang tersebut.

Sekalipun seluruh manusia berkumpul bersatu-padu untuk menyesatkan, menjelekkan nama baik, dan menjatuhkan kredibilitasnya, itu semua tidak akan terwujud jika Allah Ta’ala tidak menghendaki hal tersebut.

 

Tak ada yang mampu mengubah ketetapan Allah Ta’ala

Wahai saudaraku.

Bacalah, resapilah, dan renungilah sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam  dari shahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ، لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ، لَمْ يَضُرُّوكَ إِلا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ

“ketahuilah, seandainya umat manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mampu untuk memberikannya sedikitpun, kecuali dengan yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya umat manusia berkumpul untuk mencelakaimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakaimu,  kecuali dengan yang telah Allah tetapkan untukmu.” (HR. Al-Imam Ahmad)

 

Ketetapan Allah Ta’ala bukan alasan kita berpangku tangan

Setelah kita mengetahui bahwa segala sesuatu itu di bawah kehendak Allah Ta’ala, maka jangan sampai kita hanya berpangku tangan tidak menempuh sebab-sebab yang menyelamatkan kita dari berbagai musibah. Baik musibah yang menimpa dunia kita, terlebih musibah yang menimpa agama kita. Wal’iyadzubillah (hanya kepada Allah-lah kita meminta perlindungan).

Tetaplah senantiasa menjalankan arahan dan regulasi-regulasi pemerintah, agar kita terselamatkan dari virus COVID-19 ini. Semoga Allah Ta’ala segera menghilangkan wabah ini, dan menjadikan kita sebagai hambanya yang beruntung di dunia dan di akhirat. Amin.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.