Prinsip Islam: Menaati pemerintah dalam hal kebaikan

 

Oleh Hannan Majid Purwokerto Takhasus 3A

 

Saudara-saudaraku kaum muslimin, agama Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Segala sesuatu yang mendatangkan manfaat kepada ummat manusia telah diajarkan oleh Islam. Demikian juga sebaliknya, segala sesuatu yang akan membahayakan mereka telah dilarang dalam agama ini. Oleh karena itu, Islam menjadi agama rahmat bagi alam semesta.

 

Sungguh sebuah nikmat yang besar, ketika Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan kita sebagai seorang yang beragama Islam serta berpegang teguh dengan syariat-syariatnya. Ya, nikmat terbesar seorang hamba adalah tatkala ia mampu untuk mengamalkan segala syariat yang ada dalam agama Islam. Dengannya ia akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

 

Tidak ada artinya bagi seorang yang mengaku beragama Islam, namun syariat-syariatnya ia tinggalkan dan larangan-larangannya ia terjang. Ia mengaku sebagai seorang muslim, namun kesyirikan masih ia lakukan. Ia mengaku sebagai seorang muslim, namun ketaatan kepada pemerintah masih ia langgar. Padahal di antara ajaran agama Islam adalah mendengar serta taat kepada pemerintah selama tidak menyelisihi syariat.

 

Dalil wajibnya taat kepada pemerintah muslim

 

Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan di dalam al-Qur’an,

 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

 

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, Rasul dan pemerintah kalian.” (QS. An-Nisa: 59)

 

Demikian juga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadisnya,

 

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ يَرَى بَعْدِي اخْتِلَافًا كَثِيرًا

 

“Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat kepada pemerintah meskipun ia seorang budak (hamba sahaya) dari Ethiopia. Sungguh kalian akan menemui berbagai macam perselisihan sepeninggalku nanti.” (HR. Imam Ahmad no. 17144, shahih)

Demikian juga sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

اسْمَعْ وَأَطِعْ فِي عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ، وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ، وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ، وَإِنْ أَكَلُوا مَالَكَ وَضَرَبُوا ظَهْرَكَ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَعْصِيَةً

 

“Dengar dan taatilah (pemerintah) di kala susah dan lapang, semangat dan terpaksa, meskipun pemerintah melakukan nepotisme (lebih mengutamakan kepentingan pribadi) kepadamu, mengambil hartamu, menyambuk punggungmu, kecuali jika ia memerintahmu dalam hal maksiat.” (HR. Ibnu Hibban no. 4562, shahih)

 

Inilah ajaran Islam yang agung. Ajaran serta syariat yang tidak dijumpai pada selain agama Islam. Ajaran yang akan membawa kedamaian bagi rakyat dan negara, namun sangat disayangkan, sangat sedikit dari ummat Islam yang mengerti akan hal ini.

 

Kita masih menjumpai di sekitar kita, orang yang dengan mudah mencerca, menggunjing, serta menjelek-jelekkan pemerintah dalam rangka menimbulkan kebencian kepada mereka. Padahal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam yang penuh dengan rahmat.

 

Hanyalah ketaatan pada perkara yang baik

Saudara-saudaraku kaum muslimin yang semoga dirahmati oleh Allah…

 

Kita menaati pemerintah pada perkara yang tidak melanggar syariat, sebagaimana dalam hadits:

 

 لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ

 

“Tidak ada ketaatan dalam hal maksiat kepada Allah. Hanyalah ketaatan dalam hal kebaikan.” (HR. Muslim dalam shahihnya no. 1840)

 

Demikian juga pada perkara yang mengandung kemaslahatan bagi bangsa dan negara. Jika masyarakat taat kepada pemerintahnya, maka akan terwujudlah kedamaian pada negeri dan rakyatnya. Dan ini merupakan dambaan semua rakyat.

 

Sebaliknya, jika pemerintah dicela, dijelek-jelekkan, maka sangat dikhawatirkan akan muncul berbagai perpecahan dan kebencian. Dan ini tidak kita inginkan bersama.

 

Penutup

 

Terakhir, wahai saudarku kaum muslimin yang mendambakan kedamaian dan ketenteraman. Mari bersama dan bersinergi dalam membantu pemerintah kita pada perkara yang tidak bertentangan dengan syariat. Demikian juga untuk mendoakan mereka agar diberi kekuatan oleh Allah dalam menghadapi berbagai musuh negeri ini, baik musuh dari luar atau pun dari dalam. Mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan manfaat, amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.