Program Murajaah Durus di Takhasus, Upaya Mensyukuri Nikmat Ilmu

Oleh Tim Jurnalistik Santri
Sahutan suara “Qaalal muallif rahimahullah“ melambung dari berbagai sudut masjid. Jarum jam menunjukkan pukul 20:30 WIB, para santri Takhasus telah siap di posisinya untuk mengikuti program yang telah dipublikasikan sejak beberapa hari yang lalu; Murajaah Durus (Bimbel). Pada jam tersebut, kelas satulah yang mendapat jadwal untuk mengikuti Murajaah Durus.
Haruskah Ikut Bimbel?
Tentu semua dari kita meyakini, bahwa ilmu butuh untuk dikaji ulang dan dipelajari lagi setelah diraih dari sang guru supaya ilmu tersebut semakin kokoh di sanubari kita. Tentu di sana masih banyak keutamaan lainnya yang akan didapat dari murajaah (mengulangi) pelajaran.
Ilmu agama tiada habisnya untuk dipelajari, sementara usia ini sangat terbatas untuk bisa menguasai seluruhnya. Demikian pula masa pendidikan di Takhasus, terasa begitu singkat untuk bisa mencapai target malakah ilmiyyah yang matang bagi santri, sebelum terjun dalam dakwah dan tarbiah bagi nusa, bangsa, dan agama.
Di samping itu, perbedaan tingkat kemampuan santri dalam memahami durus juga menjadi kendala tersendiri yang dapat menghambat tercapainya target KBM. Keterlambatan santri dalam memahami durus tentu akan berimbas pada keterlambatan target materi yang seharusnya sudah ia kuasai. Karena sang mudarris (pengajar) tentu harus menyesuaikan dengan kemampuan santrinya.
Oleh karena itu, dalam rangka membantu santri memahami pelajaran yang disampaikan serta membantu mereka untuk mencapai target malakah ilmiyyah yang diharapkan, lembaga Takhasus berkomitmen untuk mengadakan program Murajaah Durus untuk para santrinya.
Baca Juga: Kisah Penggugah Kesabaran dalam Menuntut Ilmu
Sistem Bimbel yang Memuat Banyak Faedah
Waktu untuk program Murajaah Durus telah ditentukan untuk masing-masing kelasnya. Sistem yang diterapkan dalam program Murajaah Durus ini (supaya benar-benar memahamkan materi pelajaran kepada santri dan bukan hanya sekedar diskusi atau melengkapi catatan saja) adalah dengan dibimbing oleh kakak kelas secara berkelompok, agar pembimbing bisa menjelaskan materi dengan maksimal.
Dengan sistem ini pulalah, masing-masing individu harapannya mendapatkan faedah. Baik santri itu sendiri, ia dapat memahami pelajaran dengan baik. Pembimbing pun bisa mulai belajar menyampaikan ilmu yang ia miliki kepada teman-temannya sebagai persiapan sebelum terjun ke medan dakwah secara langsung.
Semangat Santri Berkobar-Kobar
Alhamdullilah, dari awal kegiatan ini berjalan, para santri antusias untuk mengikutinya. Bahkan di antara mereka ada yang mendatangi pembimbingnya agar murajaah bisa mulai di awal waktu. Murajaah Durus ini berdurasi kurang lebih 45 menit.
Begitu banyak faedah yang bisa dirasakan. Seperti ucapan salah seorang teman, “Sudah paham, dapat faedah tambahan lagi.” Sebuah ucapan yang sangat memotivasi agar bisa selalu hadir di majelis tersebut.
Alhamdulillah, kegiatan bimbel ini bisa berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Walaupun program ini masih terhitung baru, tapi besar harapan kami agar program ini bisa meningkatkan kualitas santri dalam memperoleh ilmu agama dan bisa terus berlanjut hingga waktu mendatang.
Rasa Syukur Tertuju Hanya untuk Rabb Alam Semesta
Hanyalah rasa syukur yang bisa kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan berbagai macam nikmat-Nya kepada kita semua. Termasuk nikmat Allah adalah, taufik-Nya kepada kita untuk terus berbenah dan meningkatkan diri, di antaranya dengan mengikuti program ini.
Di samping itu, kita juga merasakan sejuknya lingkungan ilmiah yang hidup dengan subur di ma’had kita. Tampak di beberapa sudut ma’had, segerombolan santri sibuk membahas ayat-ayat Allah serta hadis-hadis Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah lingkungan yang amat kita dambakan bukan?!
Harapan dan Doa
Semoga kegiatan yang telah kita jalankan ini bisa berjalan dengan lancar dan senantiasa berlanjut hingga masa-masa yang akan datang. Semoga kita juga termasuk dari golongan yang telah disabdakan oleh Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
«مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ»
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah Taala akan mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Semoga program Murajaah Durus ini bisa memotivasi para pembaca untuk senantiasa mengulang pelajarannya, agar ilmu yang telah dipelajari selalu tertancap kokoh di sanubari. Amin.
Artikel Kami: 14 Keutamaan Menuntut Ilmu Agama (Thalabul Ilmi) Beserta Dalilnya
Penulis; Mudzakir Muhammad Arif Padang, Takhasus