Shalat Raghaib menurut Imam an-Nawawi

 

Oleh Aufa Sunda Takhasus

 

Pembaca yang semoga Allah rahmati, shalat sunnah merupakan amalan yang mulia, jika dijalankan sesuai dengan sunnah dan diringi dengan ikhlas. Berikut ini ada sebuah ucapan ulama yang menarik perhatian. Yaitu ucapan Imam an-Nawawi rahimahullah tentang salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Rajab dan Sya’ban, selamat membaca.

 

Ucapan an-Nawawi

Salah satu tokoh madzhab syafi’iyah, Imam an-Nawawi mengatakan,

الصَّلَاةُ الْمَعْرُوفَةُ بصلاة الرغائب وهي ثنتى عَشْرَةَ رَكْعَةً تُصَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْلَةَ أَوَّلِ جُمُعَةٍ فِي رَجَبٍ وَصَلَاةُ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ مِائَةُ رَكْعَةٍ وَهَاتَانِ الصَّلَاتَانِ بِدْعَتَانِ وَمُنْكَرَانِ قَبِيحَتَانِ

“Shalat yang dikenal dengan shalat Raghaib, dengan tata cara dua belas rakaat. Dilaksanakan antara shalat maghrib dan isya pada malam jum’at pertama pada bulan Rajab. Adapun shalat malam nishfu Sya’ban (pertengahan Sya’ban) seratus raka’at. Kedua shalat ini merupakan perkara yang di ada-adakan dalam Islam munkar dan jelek.[1]

 

وَلَا يُغْتَرُّ بِذَكَرِهِمَا فِي كِتَابِ قُوتِ الْقُلُوبِ وَإِحْيَاءِ عُلُومِ الدِّينِ وَلَا بِالْحَدِيثِ الْمَذْكُورِ فِيهِمَا فَإِنَّ كُلَّ ذَلِكَ بَاطِلٌ وَلَا يُغْتَرُّ بِبَعْضِ مَنْ اشْتَبَهَ عَلَيْهِ حُكْمُهُمَا مِنْ الْأَئِمَّةِ فَصَنَّفَ وَرَقَاتٍ فِي اسْتِحْبَابِهِمَا فَإِنَّهُ غَالِطٌ فِي ذَلِكَ وَقَدْ صَنَّفَ الشَّيْخُ الْإِمَامُ أَبُو مُحَمَّدٍ عبد الرحمن بن اسمعيل الْمَقْدِسِيُّ كِتَابًا نَفِيسًا فِي إبْطَالِهِمَا فَأَحْسَنَ فِيهِ وَأَجَادَ رَحِمَهُ اللَّهُ

“Janganlah tertipu hanya karena keduanya disebutkan dalam kitab Quuti al-Qulub dan kitab Ihya ulumu ad-Din serta hadits yang menjelaskan kedua shalat tersebut. Sungguh, semuanya itu adalah amalan bathil. Jangan pula kalian tertipu karena adanya sebagian imam yang tersamarkan dari hukumnya, sehingga mereka menulis dalam karangannya akan disukainya kedua amalan tersebut. Sunguh ia telah keliru dalam hal ini. Imam Abu Muhammad Abdurrahman bin Ismail al-Maqdisy telah menulis kitab yang berharga untuk menjelaskan bathilnya kedua shalat tersebut. Tulisannya sangat bagus, semoga Allah merahmati beliau.”  [Kitab al-Majmu’ syarh al-Muhadzab 4/ 56]

 

Penutup

Demikianlah hukum shalat raghaib dan nishfu sya’ban yang dilakukan pada bulan Rajab dan Sya’ban. Semoga bisa menjadi salah satu referensi bimbingan ulama dalam beribadah. Amin

 

 

[1] Hukum ini sekaligus sanggahan bagi yang berpendapat bahwa kedua shalat tersebut perkara yang diada-adakan dalam Islam yang baik (bid’ah hasanah), wallahu a’lam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.