Tak Terasa, PKL SPN ke-7 Telah di Depan Mata

 

Oleh Tim Jurnalistik Santri

 

Hari itu adalah hari rabu, 20 Safar 1445 H, waktu menunjukkan pukul 09:45 WIB. Para santri bersiap kembali menghadiri pelajaran setelah sebelumnya beristirahat setengah jam. Terlihat di sana santri kelas 3 Takhasus sedang menunggu kehadiran ustaz yang mengisi pada jam tersebut. Di antara mereka ada yang memanfaatkan waktunya dengan memurajaah pelajaran, ada yang berbincang bersama temannya dengan menggunakan Bahasa arab, dan lain sebagainya.

Mereka terus menunggu, hingga jarum panjang jam mendahului jarum pendeknya. Tiba-tiba mata mereka tertuju pada seseorang yang datang dengan tergesa-gesa, tampak dari raut wajahnya  seperti akan membawa berita besar. Ya, beliau adalah salah satu anggota tim kantor Takhasus yang ingin menyampaikan undangan ijtima’ bersama Ustadz Abu Majdi (salah satu pengajar Takhasus) di asrama pada jam 10:30.

 

Program Tahunan yang Mulia

“Mungkin ijtima’ ini bersifat mendadak,” ujar beliau setelah membuka majelis dengan tahmid dan tahlil kepada Allah. “Tidak terasa kita sudah berada di penghujung semester satu. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, insya Allah kelas 3 Takhasus akan menjalani PKL-SPN setelah ujian semester nanti, tepatnya pada tanggal 30 Oktober-29 November. Maka antum harus mempersiapkannya dari sekarang, mulai dari iman, mental, dll”.

Ya, Ma’had Minhajul Atsar Jember di setiap tahunnya memberikan kesempatan kepada santri-santrinya untuk belajar mengamalkan apa yang telah mereka dapatkan dari para ustaz, berupa akhlak mulia dan ilmu agama dengan mempraktikkannya di tengah orang-orang awam yang belum mengenal indahnya dakwah salaf di pelosok-pelosok negeri ini.

 

Begitu senangnya kami ketika mendengarnya, karena pada tahun ini, kamilah yang terlibat dalam program mulia ini biidznillah. Mengingat keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalamnya, di antaranya adalah sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam;

لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

Allah memberikan hidayah kepada satu orang dengan perantara kamu, lebih baik bagimu daripada onta merah.” (Muttafaqun Alaihi).

 

Di sisi lain, tidak dipungkiri bahwa ini adalah amanah besar yang diletakkan di atas pundak-pundak kami. Sempat menyelinap rasa pesimis di hati kami, akan tetapi hal itu terobati ketika ustadz mengatakan, “Insya Allah ustadz-ustadz akan memberikan arahan dan bimbingan untuk kalian dalam melaksanakannya.” Inilah yang kami harapkan setelah pertolongan Allah tentunya.

Begitulah ustadz-ustadz kami, mereka rela mengorbankan pikiran dan waktunya untuk kemaslahatan santri dan dakwah ini.


Baca Juga: Profil Program PKL-SPN


Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba

Kemudian beliau melanjutkan, “Tadi pagi, tidak disangka-sangka setelah lama tidak berkomunikasi dengan pak Yudi, manajer PTPN XII Kebun Pancur, Desa Sumber Canting, Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso, (tempat PKL-SPN tahun lalu), beliau menghubungi ana. Ingin menanyakan, ‘Ustadz, tahun ini tidak ada santri yang ke sini lagi?’ Padahal, beberapa hari lalu kami masih sedang memusyawarahkan perihal proposal perizinan PKL yang akan kami ajukan kepada beliau.”

Masya Allah, ini merupakan sebuah prestasi bagi angkatan sebelum kami. Dengan bermodalkan pertolongan dari Allah kemudian bimbingan serta nasehat dari para ustadz, mereka sukses melaksanakan PKL-SPN di tahun sebelumnya. Menyebarluaskan dakwah salafiyyah hingga ke pelosok negeri ini.

 

Penutup

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang disabdakan oleh Rasulullah sallallahu ‘alai wa salam

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ad-Daruquthni, Imam Albani menghasankannya dalam Silsilah Ahadits as-Shahihah).

Penulis: M. Nuriansyah Riau, Takhasus

 


Artikel Kami: 8 Adab Bertetangga yang Harus Dimiliki Seorang Muslim


 

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

  1. Muhammad Fikri Hanif bahamis berkata:

    2007 hingga 2010 masa mengenyam pendidikan di ma’had tercinta ini.. kenangan yg singkat tapi begitu banyak kenangan . Jadi ingin kembali mondok lagi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.