Tugas jaga HP

 

Oleh Moch. Shobron 3A Takhasus

 

Jum’at setelah shalat Shubuh, santri Takhasus dan Takmili mengikuti progam pondok berupa tausiyah muhadharah (ceramah) yang diisi oleh santri kelas tiga Takhasus pada dua pekan pertama. Adapun dua pekan terakhir, muhadharah berbahasa Arab bagi santri yang mendapatkan ‘hadiah’ dari Qismul Lughah wa Ta’lim (divisi bahasa Arab dan pengajaran), karena berbicara dengan selain bahasa Arab pada waktu yang telah ditentukan.­­

Setelahnya mereka melakukan aktivitas masing-masing. Ada yang piket memasak khusus hari Jum’at di dapur, ada yang menulis artikel, ada yang membawa sepatu ke lapangan, ada yang jalan-jalan ke lapangan bermain, ada yang duduk-duduk di gazebo kantin, ada yang memasak martabak manis atau nasi goreng di dapur khusus Takhasus, dan masih banyak ragam aktifitas santri pada hari libur ini.

 

Hari Jum’at hari menelepon

Dikarenakan hari ini merupakan hari libur santri, maka waktu penelphonan ditetapkan hari jum’at. Setelah muhadharah santri selesai, petugas jaga HP langsung menuju kantor takhasus untuk mengambil inventaris dan barang-barang yang diperlukan. Seperti catatan rekap iuran pulsa, kertas antrian penelphonan, pena, spidol, papan tulis beserta penghapusnya.

Yang paling penting dari itu semua adalah handphone yang akan digunakan. Tentunya HP yang ‘dipencet-pencet’ bukan yang ‘disentuh-sentuh’, kamera saja tidak ada apalagi WA. Perangkat yang berjumlah delapan ini pun dipasang dengan berbagai operator jaringan yang tersedia di nusantara.

 

Ketentuan peminjaman

Adapun tempat penelponan, yaitu sepanjang deretan kamar takhasus, di bawah naungan dua sangkar burung jalak. Kicauan jalak yang indah lagi menarik perhatian, membuat setiap orang yang lewat ingin mengganggunya.

Setelah berbagai perlengkapan sudah disiapkan, barulah datang satu persatu santri yang ingin menelphon. Apabila alat komunikasi ini terpakai semua, maka mereka mengantri dengan menulis nama dan kelas di kertas yang sudah disiapkan oleh petugas.

Adapun penjaga, mereka mencatat nama santri yang menelpon di papan tulis beserta waktu mengambilnya. Apabila selesai, santr akan menyerahkan uang iuran pulsa sebesar Rp 1.000,- setiap kali penelponan. Kemudian HP akan diserahkan kepada yang telah mengantri.

 

Petugas jaga

Waktu penelponan untuk santri Takhasus dan Takmili adalah dari jam lima pagi sampai jam sembilan malam. Selama enam belas jam tersebut, petugas bergantian menjaga sesuai dengan shif-shif yang telah ditentukan. Durasi jaga setiap petugas hanya satu jam saja. Terkadang bisa sampai dua jam, dikarenakan petugas selanjutnya ada yang udzur.

Petugas jaga HP dihasung dari tim kantor untuk memperhatikan poin-poin yang berkaitan selama menjaga HP. Seperti mengingatkan teman-teman untuk tidak melewati batas waktu penelponan, tidak dalam keadaan berkeringat, dan mengingatkan iuran pulsa. Juga mengingatkan agar tidak melewati batas tempat penelponan, serta menerapkan protokol, yaitu CTPS sebelum memegang HP.

 

Semoga bermanfaat

Begitulah sekelumit tugas jaga HP di pondok kami. Walaupun tugasnya tidak terlalu berat dan berkeringat, tapi ini semua melatih kita untuk selalu menunaikan amanah dengan menyelesaikan tugas dengan baik. Demikian, semoga bermanfaat.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.