Hakekat Kehidupan dari Nasihat Umar bin Abdul Aziz

Mutiara Hikmah – 23
Dahulu Umar bin Abdul bin Abdul Aziz pernah berkata dalam khutbahnya:
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّكُم لَم تُخلَقُوا عَبَثًا، وَلَم تُتْرَكُوا سُدًى، وَإِنَّ لَكُمْ مَعَادًا يَجْمَعُكُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيْهِ لِلْحُكْمِ فِيْكُمْ، وَالفَصْلِ بَيْنَكُم، فَخَابَ وشَقِيَ عَبْدٌ أَخْرَجَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ رَحْمَتِهِ التي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، وَجَنَّتِهِ التِي عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ، وَإِنَّمَا يَكُونُ الأَمَانُ غَدًا لِمَنْ خَافَ اللهَ تَعَالَى وَاتَّقَى، وَبَاعَ قَلِيلًا بِكَثِيرٍ، وَفَانِيًا بِبَاقٍ، وَشَقَاوَةً بِسَعَادَةٍ، أَلَا تَرَوْنَ أَنَّكُمْ فِي أَسْلَابِ الهَالِكِينَ، وَسْيَخْلُفُكُم بَعْدَكُم البَاقُونَ؟! أَلَا تَرَوْنَ أَنَّكُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ تُشَيِّعُونَ غَادِيًا إِلَى اللهِ وَرَائِحًا قَدْ قَضَى نَحْبَهُ، وَانْقَطَعَ أَمَلُهُ، فَتَضَعُونَهُ فِي بَطْنِ صدْعٍ مِنَ الأَرْضِ غَيْرَ مُوَسَّدٍ وَلَا مُمَهَّدٍ، قَدْ خَلَعَ الأَسْلَابَ، وَفَارَقَ الأَحْبَابَ، وَوَاجَه َالحِسَابَ؟!
“Hai sekalian manusia, tidaklah kalian diciptakan dengan sia-sia. Tidaklah pula kalian dibiarkan dalam kondisi terlantar. Namun kalian memiliki tempat kembali yang Allah akan mengumpulkan kalian untuk menghukumi dan mengadili perkara-perkara yang ada di antara kalian.
Sungguh merugi dan celaka, seorang hamba yang Allah keluarkan dia dari rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu, dan dari jannah-Nya yang luasnya ibarat langit dan bumi.
Esok, rasa aman hanyalah akan didapatkan oleh orang yang takut kepada Allah dan bertakwa. Bagi hamba yang menjual sesuatu yang sedikit untuk mendapatkan yang lebih banyak, menjual yang fana demi yang kekal, dan menukar apa yang menyengsarakan untuk memperoleh kebahagiaan.
Tidakkah kalian melihat, bahwa kalian berada di ambang kebinasaan, dan akan digantikan oleh generasi setelah kalian?
Tidakkah kalian melihat, bahwa setiap hari kalian mengiringi jenazah yang telah berpulang menuju Allah, tiba ajalnya, dan terputus angan-angannya? Lalu kalian meletakkannya di perut bumi tanpa bersandar bantal dan tak beralas kasur? Dia telah melepaskan jalan kehidupan, berpisah dengan orang-orang tersayang, dan akan berhadapan dengan hari perhitungan. (Al-Wabil ash-Shayyib: 31)
Baca Juga: Makna Beriman Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam