Waspadai Amalan yang Membongkar Aib!
Oleh: Hafizh Perawang, 4 Takhassus
Menjaga kehormatan diri dan orang lain adalah amalan mulia. Perbuatan menggunjing, menggosip, membeberkan aib, atau beramal tanpa keikhlasan dapat menjadi penyebab aib seseorang terbongkar, sebagaimana diperingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebaliknya, Islam mengajarkan untuk menutupi aib sesama, karena siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.
Menggunjing, Sebab Terbongkarnya Aib Diri Sendiri
Di antara sebab terbongkarnya aib seseorang adalah adalah mengumbar aib orang lain. Allah Taala berfirman,
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (QS. Al-Hujurat: 12)
إِنَّا مِنَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُنتَقِمُونَ
“Sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa.” (QS. As-Sajdah: 22)
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim, 2699)
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ ومالهُ وَعرضه
“Setiap muslim atas muslim lainnya haram baginya: darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR. Muslim, 2865)
Tidak Ikhlas Dalam Beramal, Sebab Lain Aib Terbongkar
Kemudian, penyebab lain yang dapat menjadi sebab terbongkarnya aib seseorang adalah riya’ saat beramal
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ يُرَائِي يُرَائِي اللهُ بِهِ
“Barangsiapa berbuat riyā’ maka Allah akan membongkar aibnya dengan diperlihatkan kepada makhluk.” (HR. al-Bukhari: 105)
Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengutip penjelasan Imam al-Khattabi rahimahullah tentang hadis di atas,
قَالَ الْخطابِيّ: مَعْنَاهُ من عمل عملاً على غير إخلاص إِنَّمَا يُرِيد أَن يرَاهُ النَّاس ويسمعوه جوزي على ذَلِك بِأَنَّهُ يشهره ويفضحه فيبدو عَلَيْهِ مَا كَانَ يبطنه ويسره من ذَلِك وَالله أعلم
“Al-Khattabi berkata, ‘Maknanya adalah barangsiapa beramal dengan sebuah amalan tanpa ikhlas, yakni dia hanya ingin dilihat manusia dan didengar oleh mereka, maka dia akan dibalas atas perbuatan tersebut, yakni dia akan dipermalukan dan dibongkar aibnya sehingga akan tampak darinya apa yang sebelumnya dia sembunyikan dan dirahasiakan dari hal tersebut. Wallahua‘lam.” (Kitab al-Kaba’ir, hlm: 144)
Tips Terhindar dari Riya’
Setelah mengetahui salah satu dari dampak buruk riya’ yang telah disebutkan, lalu bagaimanakah agar kita terhindar dari perbuatan tersebut? Mari simak penjelasannya!
Di antara cara agar terhindar dari riya’ adalah dengan mengetahui dan mempelajarinya dengan niat serius menghindarinya, senantiasa menata niat setiap mau beramal, dan berdoa, terutama memakai doa Umar radhiallahu ‘anhu yang berbunyi,
اللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِك خَالِصًا وَلَا تَجْعَلْ لِأَحَدِ فِيهِ شَيْئًا
“Ya Allah, jadikan amalku seluruhnya menjadi amal saleh. Jadikan ia murni hanya untuk Engkau. Jangan jadikan amalku karena seseorang sedikitpun.” (Majmu’ Fatawa, 334)
Penutup
Sebagai seorang Muslim, menjaga keikhlasan dalam beramal dan menahan diri dari mengumbar aib orang lain adalah wujud nyata dari ketakwaan. Allah telah menjanjikan balasan berupa perlindungan atas aib kita di dunia dan akhirat bagi mereka yang menjaga kehormatan saudara. Semoga kita senantiasa diberi taufik untuk menjaga lisan dan selalu memperbaiki niat agar selalu terbimbing dalam keikhlasan. Amiin.