Gara-Gara Riya’; Amalan Sirna, Masuk Neraka Pula
Oleh Hafizh Ilmi Lampung, Takmili
Riya’ (beramal karena ingin dilihat manusia) adalah merupakan dosa syirik yang sangat berbahaya. Dosa tersebut dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Wal‘iya dzubillah…
Syirik bisa menimpa semua jenis amal ibadah. Oleh karena itu, para hamba dituntut untuk benar-benar menjaga amalannya agar bersih dari noda-noda kesyirikan.
Hadis Tentang Bahayanya Riya’
Di antara hadis yang menunujukkan akan bahaya riya’ adalah apa yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Beliau berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya manusia yang pertama kali diputuskan amalannya pada hari kiamat adalah seorang yang terbunuh di medan perang. Didatangkan nikmat-nikmat Allah kepadanya, dia pun mengakuinya.
Allah bertanya kepadanya, ‘Engkau gunakan untuk apa nikmat tersebut?’ Dia menjawab, ‘Aku berperang karenamu sampai mati.’
Allah berkata, ‘Engkau telah berdusta! Engkau berperang agar dikatakan sebagai ksatria, dan hal tersebut telah kau dapatkan.” Maka ia pun diseret di atas wajahnya sampai ke neraka.
Ada pula seorang laki-laki yang mempelajari ilmu, mengamalkannya, dan mempelajari al-Quran. Ditunjukkan nikmat Allah kepadanya, diapun mengakuinya. Lalu Allah bertanya kepadanya, ‘Engkau gunakan untuk apa nikmat tersebut?’ Diapun menjawab, ‘Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya, aku membaca al-Qur’an karena-Mu.’
Allah berfirman, ‘Engkau dusta! Akan tetapi engkau belajar ilmu agar dikatakan seorang alim dan engkau membaca al-Qur’an agar dikatakan seorang qari’. Dan sungguh hal tersebut telah dikatakan kepadamu.’ Maka diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai ke neraka.
Dan didatangkan pula seorang yang diberi kelebihan rezeki kepadanya, Allah berikan kepadanya segala jenis harta. Maka diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat Allah, dia pun mengakuinya, Allah berfirman, ‘Engkau gunakan untuk apa nikmat-nikmat tersebut?’ Dia menjawab, ‘Tidaklah aku meninggalkan suatu jalan yang Engkau mencintainya, kecuali aku infakan padanya karena-Mu.’
Allah berfirman, ‘Engkau telah bedusta! Akan tetapi engkau melakukannya agar dikatakan seorang yang dermawan, dan pujian tersebut telah dikatakan kepadamu.’ Maka orang tersebut diperintahkan agar diseret di atas wajahnya hingga ke neraka.” (HR. Muslim)
Renungan
Sudah sepantasnya bagi kita semua untuk mengoreksi setiap amalan yang kita lakukan agar selamat dari noda-noda kesyirikan dan ikhlas karena mengharap wajah-Nya Subhanahu wa Ta’ala, terutama tiga amalan besar yang tersebut dalan hadis di atas. Allahu a’lam.