Seri Asmaul Husna: as-Sami’ al-Bashir

Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga

 

Di antara asmaul husna adalah as-Sami’ dan al-Bashir yang mengandung sifat as-Sam’u (Maha Mendengar) dan al-Bashar (Maha Melihat). Allah Ta’ala menyebut kedua nama ini dalam beberapa ayat, di antaranya:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)

Syaikh as-Sa’dy rahimahullah menafsirkan ayat di atas:

{وَهُوَ السَّمِيعُ} لجميع الأصوات، باختلاف اللغات، على تفنن الحاجات. {الْبَصِيرُ} يرى دبيب النملة السوداء، في الليلة الظلماء، على الصخرة الصماء، ويرى سريان القوت في أعضاء الحيوانات الصغيرة جدا، وسريان الماء في الأغصان الدقيقة.

وهذه الآية ونحوها، دليل لمذهب أهل السنة والجماعة، من إثبات الصفات، ونفي مماثلة المخلوقات. وفيها رد على المشبهة في قوله: {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} وعلى المعطلة في قوله: {وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ}

“As-Sami’: Allah Maha Mendengar seluruh suara, meski berbeda bahasa dan bermacam-mcam kebutuhan. Sedangkan al-Bashir: Allah Maha Melihat langkah semut kecil yang hitam di malam yang gelap gulita di atas batu yang keras. Dan juga melihat aliran makanan dan air dalam tubuh hewan-hewan yang sangat kecil. Ayat ini dan semisalnya merupakan dalil bagi madzhab ahlus sunnah wal jama’ah dalam penetapan sifat-sifat Allah dan menafikan penyerupaan dari makhluk-makhluk.

Pada ayat ini pula terdapat bantahan kepada kelompok musyabbihah (yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dengan perkataan-Nya, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah.” Dan bantahan kepada kelompok mu’athilah yang menolak/mengingkari nama-nama Allah, yaitu pada perkataan-Nya, “Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Tafsir as-Sa’di surat asy-Syura: 11)

Pada ayat yang lain, Allah Ta’ala berkata:

إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberikan pengajaran kepada kalian. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisa: 58)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

أَيْ: سَمِيعًا لِأَقْوَالِكُمْ، بَصِيرًا بِأَفْعَالِكُمْ

“Yakni Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian.” (Tafsir Ibnu Katsir surat an-Nisa: 58)

Dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ، هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا، إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ، تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ

“Kami dahulu bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila kami menaiki lembah, maka kami mengucapkan tahlil dan takbir dengan suara yang tinggi. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Wahai manusia kasihanilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli atau jauh, akan tetapi Dia bersama kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Dekat. Maha Barakah nama-Nya dan Maha Tinggi keagungan-Nya.” (HR. Al-Bukhari no. 2992)

Makna as-Sami’ dan al-Bashir

Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah berkata, “Makna as-Sami’ adalah Maha Mendengar seluruh suara-suara bagaimanapun samarnya. Allah Maha Mendengar yang tampak ataupun yang tersembunyi. Sedangkan al-Bashir adalah Maha Melihat seluruh apa yang dilihat, seperti manusia, jin, warna, dll. Bagaimanapun kecilnya dan jauhnya.” (Syarh al-Aqidah al-Wasitiyah)

Meluruskan Akidah Kaum Muslimin

Penjelasan tentang kelirunya orang yang menafsirkan as-Sami dan al-Bashir dengan ilmu.

Bahwasanya  Allah subhanahu wa ta’ala mendengar dengan pendengaran-Nya dan melihat dengan penglihatan-Nya, sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

أن النبي – صلى الله عليه وسلم – يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَة: {إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا} فَوَضَعَ إِصْبَعَهُ عَلىَ عَيْنَيْهِ وَإِبْهَامَهُ عَلىَ أُذُنَيْهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat: ‘Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Melihat.’ Lalu beliau meletakkan jari telunjuknya pada kedua matanya dan ibu jarinya pada dua telinganya.” (HR. Abu Dawud no. 4728 dan dishahihkan oleh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Imam al-Baihaqi rahimahullah menjelaskan hadits di atas, “Maksud isyarat yang diriwayatkan dalam hadits ini adalah menegaskan sifat mendengar dan melihat pada Allah Ta’ala. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan pada tempat mendengar dan melihat kita untuk menetapkan sifat mendengar dan melihat bagi Allah Ta’ala. Karena jika makna mendengar dan melihat adalah ilmu, niscaya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mengisyaratkan kepada hati, karena hatilah tempat ilmu pada kita.” (Al-Asma was Shifat 462/1)

Ini adalah bantahan kepada sebagian kelompok al-Asya’irah, karena Imam al-Baihaqi yang memiliki pemahaman al-Asya’irah rahimahullah membantah mereka. Mereka menjadikan pendengaran dan penglihatan Allah sebagai ilmu-Nya terhadap apa yang didengar dan dilihat. Ini merupakan tafsir yang salah. Karena sesungguhnya orang yang tuli mengetahui keberadaan suara-suara, akan tetapi tidak mendengarnya. Seorang yang buta juga tahu jika di depannya ada orang lain, bangunan, dan diapun mengetahui ada langit dan bumi, namun dia tidak melihat itu semua. Meski demikian, dia tetap sebagai “orang yang tuli atau buta”.

Buah Mengimani Nama as-Sami’ dan al-Bashir

Di antara buah mengimani nama as-Sami’ dan al-Bashir adalah akan menumbuhkan sikap muraqabah (merasa diawasi oleh Allah), karena apa yang dilakukannya pasti dingar dan dilihat oleh Allah. Sehingga seorang hamba selalu mawas diri dan mempertimbangkan segala langkah yang akan ia tempuh dalam gerak-geriknya. Hal ini akan membuahkan takwa pada diri seorang beriman.

Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi amal shalih untuk kami dan pembaca sekalian. Semoga Allah senantiasa menjaga kami dari segala macam kejelekan dan mengokohkan kami di atas kebenaran, wallahu ‘alam.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.