Al-Alim, Allah Yang Maha Mengetahui

Oleh: Abu Abdillah Anton Purbalingga 4B Takhasus

 

Di antara asmaul husna adalah al-Alim yang mengandung sifat ilmu. Dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah yang menunjukkan bahwa Allah memiliki nama al-Alim sangatlah banyak, di antaranya:

وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Hanya milik Allah timur dan barat. Ke mana pun engkau menghadap, di sanalah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 115)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

{عَلِيمٌ} فَإِنَّهُ يَعْنِي: عَلِيمٌ بِأَعْمَالِهِمْ، مَا يَغِيبُ عَنْهُ مِنْهَا شَيْءٌ، وَلَا يَعْزُبُ عَنْ عِلْمِهِ، بَلْ هُوَ بِجَمِيعِهَا عَلِيمٌ.

“Al-Alim bermakna Allah Maha Mengetahui amalan-amalan mereka. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya dari amalan-amalan para hamba. Tidak pula tersamarkan dari ilmu-Nya, bahkan Allah Maha Mengetahui seluruhnya.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Di ayat yang lain Allah ta’ala berkata:

وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Kebaikan apa saja yang kalian kerjakan, sesungguhnya  Allah Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 115)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

مَهْمَا صَدَرَ مِنْكُمْ مِنْ فِعْلِ مَعْرُوفٍ، فَإِنَّ اللَّهَ يعلَمُه، وَسَيَجْزِيكُمْ عَلَى ذَلِكَ أوفرَ الْجَزَاءِ؛ فَإِنَّهُ لَا يَظْلِمُ أَحَدًا مثقالَ ذَرّة.

“Apapun yang kalian lakukan dari perbuatan baik, sesungguhnya Allah mengetahuinya. Allah akan membalas kebaikan kalian dengan balasan yang melimpah. Sesungguhnya Allah tidak mendzalimi seorang pun meski sekecil dzarrah (seukuran semut kecil).” (Tafsir Ibnu Katsir)

Di ayat yang lain pula Allah ta’ala berkata:

ذَٰلِكَ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Demikianlah agar kalian mengetahui bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah: 97)

Adapun dalam hadits, sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كَانَ النَّبِىُّ صل الله عليه وسلم يَقُولُ عِنْدَ الْكَرْبِ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَلِيمُ الْحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala tertimpa kesusahan mengucapkan: “Tiada sesembahan yang benar selain Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Lembut. Tiada sesembahan yang benar selain Allah, Rabb Arsy yang agung. Tiada sesembahan yang benar selain Allah, Rabb langit dan bumi. Rabb Arsy yang mulia.” (HR. al-Bukhari no. 7426)

Faedah Mengimani Nama Allah al-Alim

Di antara faedahnya adalah:

  1. Menguatkan rasa muraqabah (diawasi) oleh Allah Ta’ala.
  2. Membuat tenang pada hati kita tentang hukum-hukum syariat, karena semua itu terjadi berdasarkan ilmu dan hikmah-Nya.
  3. Mengetahui keagungan Allah Ta’ala, Dia mengetahui  segala sesuatu sampai hal-hal yang terkecil, baik yang di dasar lautan maupun yang di dalam bumi, juga yang ada dalam lubuk hati. Bagaimanapun amal dan ucapan kita, Allah Maha Mengetahuinya.
  4. Menuntut kita untuk takut kepada-Nya dalam segala keadaan dan di setiap tempat. Walaupun kita melakukannya di malam hari, di tempat yang gelap dan sepi, Allah Ta’ala pasti

Meluruskan Akidah Kaum Muslimin

  1. Allah ta’ala mengetahui dengan ilmu-Nya bukan dengan dzat-Nya.

Allah ta’ala berkata:

وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ

“Tidaklah wanita yang hamil dan melahirkan kecuali dengan ilmu-Nya.” (QS. Fatir: 11)

Di ayat yang lain, Allah berkata:

لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

“Ketahuilah, bahwa Allah Maha Mampu atas segala sesuatu dan meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (QS. At-Talaq: 12)

Dua ayat di atas menunjukkan bahwa Allah mengetahui dengan sifat ilmu-Nya. Berbeda dengan kelompok Mu’tazilah yang menolak sifat Allah. Di antara mereka berkata: “Sesungguhnya ilmu Allah dengan dzat-Nya.”

  1. Penjelasan tentang kesalahan orang yang menafsirkan ilmu dengan tidak bodoh.

Di antara kelompok menyimpang ada yang menafsirkan nama-nama Allah dengan makna-makna yang menafikan dari kesempurnaan-Nya. Mereka berkata: “Nama Allah al-Alim (Maha Mengetahui) artinya tidak bodoh.”

Maka jawabannya adalah barang siapa yang menetapkan ilmu, berarti menafikan kebodohan. Adapun yang menafikan kebodohan, maka dia belum menetapkan ilmu. Maka sungguh makna ucapan bahwa Allah tidak bodoh adalah bahwa Allah tidak bodoh dan tidak pula berilmu.” (Ta’liq Syarh al-Aqidah al-Wasitiyah hal. 142 cet. Dar Umar bin al-Khattab)

  1. Penjelasan tentang orang-orang yang mengingkari ilmu Allah.

Di antara kelompok menyimpang yang mengingkari ilmu Allah adalah kelompok filsafat. Mereka mengatakan bahwa Allah mengetahui sesuatu yang tampak saja.

Maka ucapan ini adalah tertolak, karena Allah mengetahui segala sesuatu yang tampak atau tersembunyi. Allah Ta’ala berkata:

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Di sisi-Nya kunci-kunci hal yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. Allah mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur, kecuali Allah mengetahuinya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang  kering, kecuali telah tertulis di lauh al-Mahfuzh.” ( QS. Al-An’am: 59)

وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

“Sesungguhnya Allah meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya.” (QS. At-Talaq: 12)

Padahal Allah Maha Sempurna pujian-Nya, bagaimana berhak pujian bagi yang tidak mengetahui segala sesuatu?

Begitu pula sesuatu yang mustahil kalau Allah tidak mengetahui perkara yang tampak ataupun yang tersembunyi, padahal Allah Rabb semesta alam yang berhak diibadahi? Tentu Allah mengetahui hamba-hamba-Nya dan gerak-gerik mereka. (Al-Madarij 67/1 karya Imam Ibnul Qayyim rahimahullah) Wallahu ‘alam.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.