Beramalah walaupun dengan amalan kecil

 

Oleh Ibnu Abdurrahim Wonorejo Lumajang Tahfizh Mutawassith

 

Saudara-sauradaku fillah…

Kita sebagai seorang makhluk yang pastinya memiliki al-Khaliq (pencipta). Yang menciptakan seluruh makhluk-Nya dari batu yang terkecil sampai pun tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Yang penciptaan-Nya tidak mungkin sia-sia. Tidaklah mingkin hanyalah sekedar penciptaan biasa, yang tidak ada hikmah di baliknya, tidak!

Sekali-kali tidak!

Allah Al Khaliq Al Mudabir berfirman dalam al Qur’an al Karim:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا

“Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan di antara keduanya dengan sia-sia.”  [QS. Shad: 27]

Lalu apakah tujuan Allah menciptakan kita? Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah hanya kepada-Ku.” [QS. adz Dzariyat: 54]

Jadi, apakah kita masih lalai? Apakah kita masih sibuk dengan dunia yang menipu? Tidakkah kita telah mendengar firman Allah subhanahu wa ta’ala:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga-bangga di antara kamu serta berlomba-lomba dalam kekauaan dan keturunan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannnya mengagumkan para petani. Kemudian tamanam itu menjadi kering dan kuning dan hancur. Dan kelak di akhirat ada adzab yang keran dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya dan kehidupan dunia tidaklah kecuali menipu.” [QS. al-Hadid: 20]

Oleh karenanya, Sadarlah!

Dunia itu hanyalah sekedar “tipuan”, yang akan menipu orang yang mengambilnya. Mungkin, ia akan senang, tapi kesenangan yang ia rasakan di dunia tidaklah kekal. Demi Allah, kematian pasti akan menjemput. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Mayit diikuti oleh tiga perkara; keluarganya, hartanya, dan amalan-Nya. Kembali dua tetap satu, kembali keluarganya dan hartanya, dan menetap amalan-amalannya.” [HR. Muslim no. 2960]

Oleh karenanya…

Sadarlah! Dunia itu sebentar lagi akan meninggalkan kita, dan negeri yang kekal sebentar lagi akan datang menjemput kita. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ

“Telah dekat bagi manusia perhitungan mereka, dan mereka dalam keadaan yang lalai.” [QS. al-Anbiya: 1]

Jangan takut dunia akan hilang dari kita, bertaqwalah kepada Allah ta’ala,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“ Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka akan ia berikan padanya jalan keluar, dan ia akan diberi rezeki dari janan yang tidak ia sangka.” [QS. ath-Thalaq: 2-3]

Ingatlah, apabila engkau menanam jagung, maka rumput akan tumbuh dengan sendirinya. Tapi jika engkau menanam rumput akankah jagung tumbuh dengan sendirinya? Maka beramallah walaupun dengan amalan yang terremeh!

Sekian dariku, semoga bermanfaat

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.