Sambut bulan penuh berkah dengan banyak ibadah
Oleh Abdurrahman Bontang Takhasus
Tak terasa, kita sudah sampai di bulan yang sangat mulia. Bulan yang selalu ditunggu kedatangannya oleh setiap mukmin yang bertakwa, yaitu bulan suci Ramadhan. Bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Pada saat itu pintu surga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup serapat-rapatnya dan para setan dibelenggu.
Sebagai seorang mukmin, kita harus menyambut kehadiran bulan Ramadhan dengan senang hati. Bagaimana tidak, pada bulan tersebut rahmat begitu melimpah, pahala amalan saleh meruah dan dilipatgandakan oleh Allah. Sebuah kesempatan untuk meraup pahala dan mendulang ganjaran sebanyak-banyaknya, sebagai tabungan untuk bertemu dengan Allah di akhirat kelak.
Bimbingan di bulan Ramadhan
Pembaca rahimakumullah, untuk menyambut bulan Ramadhan, kita juga dianjurkan untuk membiasakan diri dengan melakukan amalan-amalan shaleh. Sebagaimana yang dilakukan oleh para salaf dahulu. Sebelum datangnya bulan Ramadhan, mereka telah mempersiapkan dirinya jauh-jauh hari.
Hal ini juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau memperbanyak puasa ketika datang bulan Sya’ban. Sebagaimana yang diceritakan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“Tidaklah aku melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau paling banyak berpuasa dibandingkan pada bulan Sya’ban.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Penjelasan hadits
Ketika menjelaskan hadits di atas, Imam Ibnu Batthal rahimahullah menukil ucapan Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa yang paling utama? Beliau menjawab: “Puasa di bulan Sya’ban sebagai bentuk pengagungan terhadap bulan Ramadhan.”
Demikianlah bimbingan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menyambut bulan yang mulia ini. Dan masih banyak pula amalan lain yang bisa kita lakukan, semisal memperbanyak tilawah al-Quran, memperbanyak shalat malam, dan lain sebagainya.
Istiqomah dalam beramal
Hal ini bukan berarti kita hanya bersemangat melakukan ibadah di bulan Sya’ban dan Ramadhan saja. Tapi, sebagai seorang mukmin, maka seluruh waktu kita harus selalu berada dalam ketaatan kepada Allah. Kapanpun dan di manapun, kita selalu mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, amalan yang paling disukai oleh Allah adalah yang konsisten dan terus menerus, walapun hanya sedikit dan ringan dikerjakan. Sebagaimana kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا، وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten, walaupun hanya sedikit.” (Muttafaqun ‘alahi)
Penutup
Semoga Allah memudahkan kita untuk beramal di bulan Ramadhan dan menerima amalan kita. Semoga Allah memberi taufik agar kita bisa memanfaatkan Ramadhan kali ini sebagai ladang pahala yang sangat produktif, Amin ya Rabbal Alamin.