Perhatikan gurauanmu!

 

Oleh Azkiya’ Situbondo Tahfizh

 

Setiap orang bisa saja dihinggapi rasa jenuh. Di saat yang tidak diharapkan seperti ini, biasanya mereka mencari hiburan. Hiburan itu beranekaragam, tujuannya adalah mengembalikan energi semangat yang mulai atau telah pudar.

Salah satu yang menjadi hiburan bagi mayoritas manusia dari berbagai kalangan adalah obrolan ringan yang sedikit dibumbui lelucon, atau biasa kita katakan dengan sebutan bercanda.

 

Rambu-rambu syari’at dalam bergurau

Selain menghibur orang lain, bercanda juga mampu menghibur pelakunya, atau mengembalikan keceriaan dan semangat, biidznillah (dengan izin Allah).

Islam adalah agama yang sempurna, Islam telah memberikan rambu-rambu syari’at dalam bercanda. Namun, sangat disayangkan mayoritas manusia, bahkan tak luput sebagian besar kaum muslimin tidak mengetahui perkara yang satu ini.

 

Hindari dusta saat bergurau!

Perkara apakah itu? (perkara) itu ialah berdusta saat bercanda. Menurut masyarakat indonesia dusta atau sering di sebut dengan “berbohong” merupakan perkara yang tercela.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa salampun telah melarang umatnya dari berdusta, Rasulullah shallallahu `alaihi wa salam bersabda:

إياكم و الكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور و إن الفجور يهدي إلى النار

“Hati-hatilah kalian dari berdusta, karena sesungguhya berdusta akan mengantarkan kepada kejelekan, dan kejelekan akan mengantarkan kepada neraka”. (HR. al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abdullah bin Mas’ud)

Sering sekali manusia berdusta saat bergurau, baik dusta itu disengaja ataupun tidak. Rasulullah shallallahu `alaihi wa salam bersabda tentang hal ini:

ويل للذي يحدث فيكذب ليضحك به القوم ويل له ويل له

“Celaka bagi orang yang berdusta untuk membuat tertawa suatu kaum, celaka baginya dan sungguh celaka baginya!” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dihasankan oleh syaikh al-Albani).

Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam dangan kata “celaka”.

 

Balasan bagi mereka yang menghindari dusta saat bercanda

Tak hanya memperingatkan saja, bahkan beliau menghasung umatnya untuk meninggalkannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:

أنا زعيم ببيت في ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقا وبيت في وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان مازحا وبيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقه

“Aku menjamin sebuah rumah ditepian surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meski ia benar, dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meski dia bergurau, dan aku menjamin sebuah rumah di bagian surga yang tertinggi bagi orang yang baik akhlaknya”. (HR. Abu Dawud)

 

Selama bercandamu itu sesuai syariat

Salah satu manfaat dari bercanda adalah untuk mempererat ukhuwah (persaudaraan), selama gurauan itu di dalam taraf normal, insyaAllah manfaat ini akan kita peroleh.

Tapi kita lihat orang-orang di  sekitar kita yang dahulunya akrab, kini saling membenci dan membelakangi satu sama lain disebabkan candaan yang melampaui batas dan tidak terkontrol. Ambillah pelajaran dari apa yang mereka alami!

Jangan sampai kita ikut jatuh kedalam perpecahan hanya karena bergurau, maka dari itu, perhatikanlah gurauanmu! Ini adalah salah satu adab dari sekian adab yang diajarkan di dalam agama Islam yang mulia ini.

 

Penutup

Diharapkan tulisan ini mampu memberikan tambahan ilmu bagi yang belum mengetahui, kita memohon kepada Allah Ta’ala  agar memberikan kepada kita taufik untuk bisa beramal dengan ilmu yang telah kita ketahui dan kita pelajari. Wallahu a’lam.

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.