Istikamah di atas Sunnah

surga

 

Oleh Ahmad Hidayat Sukoharjo Takhasus

 

Setiap insan yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan istiqomah, disadari maupun tidak. Sesungguhnya istiqomah akan terwujud karena taufiq dan pertolongan Allah semata. Dengan istiqomah, seorang hamba bisa meniti jalan ke jannah.

Tentu, istiqomah sendiri memiliki poin-poin yang tidak mudah untuk dilakukan. Butuh yang namanya perjuangan dan kesungguhan, serta pengorbanan yang berat. Apakah kita sudah menjalankan sebab-sebab istiqomah? Jawabannya ada pada masing-masing diri kita.

 

Istikamah adalah perintah Allah

Kaum muslimin yang semoga Allah rahmati, Allah Ta’ala katakan dalam al-Qur’an:

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: ‘Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia biasa seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwasanya sembahanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Imam Abdurrahman as-Sa’dy rahimahullah berkata tatkala mentafsirkan ayat di atas: “Tempuhlah jalan yang dapat menghantarkan kepada Allah Ta’ala dengan membenarkan berita yang Dia kabarkan dan menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala yang dilarang. Ini merupakan hakikat istiqamah, kemudian terus menerus di atas jalan tersebut.”

 

Istikamah jalan menuju jannah

Pada ayat di atas, Allah Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk istiqomah di atas kebenaran. Hal ini dapat mengantarkan seorang hamba menuju surga-Nya. Allah Ta’ala berkata:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allah, kemudian beristiqamah, maka akan turun kepada mereka para malaikat seraya mengataka, ‘Janganlah kalian merasa takut, dan khawatir. Bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian.” (QS. Fushilat: 30)

 

Sifat surga

Ya, surga yang Allah sifati dalam hadits qudsi:

مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

“Tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbesit sedikitpun di dalam hati seorang.” (Muttafaqun ‘alaih dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Demikianlah Allah sifati surga karena begitu elok dan indahnya. Disiapkan untuk orang-orang yang istiqomah di atas agama-Nya. Semoga Allah Ta’ala memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh kenikmatan dan kelezatan.

 

Tips istikamah di atas sunnah

Di antara sebab yang dapat membantu seorang hamba untuk istiqomah adalah:

  1. Berpegang teguh di atas al-Qur’an dan as-Sunnah

Demikianlah wasiat dan petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam kitab al-Muwatha’.

تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا: كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ

“Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila berpegang teguh dengannya niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.”

Di dalam hadist lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Wajib atas kalian berpegang teguh di atas sunnahku dan sunnahnya para al-Khulafa’ ar-Rasyidin. Berpegang teguhah dan  gigitlah dengan gigi geraham kalian.” (HR. Ahmad)

 

  1. Bersabar

Bersabar tatkala ujian dan cobaan menerpanya. Sabar bukanlah perkara yang ringan dan gampang, namun butuh pengorbanan. Ingatlah, bahwa buah dari kesabaran sangat manis rasanya. Allah Ta’ala berkata:

سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِما صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

“Keselamatan atas kailan karena kesabaran kalian. Sebaik-baik tempat kembali adalah surga.” (QS. Ar-Ra’d: 24)

Sabar merupakan sifatnya para Nabi, lihatlah bagaimana kesabaran Nabiyullah Ayyub ‘alaihis salam tatkala Allah uji dengan berbagai ujian dan cobaan. Allah uji dengan sebuah penyakit yang sangat menjijikkan sampai-sampai semua orang menjauh dari beliau, namun beliau hadapi dengan penuh kesabaran, mengaharap ampunan dari Allah, dan tidak mengeluh.

Hingga Allah beri kesembuhan dan sanjung karena kesabarannya,

إِنَّا وَجَدْناهُ صابِراً نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

“Sesungguhnya kami dapati Ayyub termasuk orang yang bersabar. Dialah sebaik-baik hamba,  karena suka bertaubat.” (QS. Shood: 44)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada umatnya akan beratnya sabar di atas sunnah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ

“Akan datang sebuah zaman, orang yang bersabar di atas agamanya pada saat itu bagaikan orang yang menggenggam bara api.” (HR. At-Tirmidzi)

 

  1. Berteman dengan orang-orang shalih

Berteman dengan orang yang bisa membantu agar tetap istiqomah di atas sunnah dan manhaj yang benar. Teman yang selalu mengingatkan kita di saat lalai. Teman yang selalu menegakkan al-Amru bil ma’ruf wan-Nahi ‘anil Munkar. Teman yang baik akhlaknya dan lurus manhajnya. Karena seorang itu sangat berpengaruh dengan kepribadian temannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

“Seorang itu berada di atas agama temannya, maka lihatlah kepada siapa dia berteman.” (HR. Ahmad)

Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat, sebagaimana penyesalan orang-orang yang dzalim.

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً (27) يَا وَيْلَتى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلاناً خَلِيلاً (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جاءَنِي وَكانَ الشَّيْطانُ لِلْإِنْسانِ خَذُولاً

“Pada suatu hari di mana seorang yang dzalim menggigit jarinya seraya mengatakan, ‘Seandainya aku dahulu mengikuti Rasul. Sungguh celaka aku, seandainya aku tidak menjadikan fulan sebagai teman dekatku. Sungguh dia telah menyesatkanku dari peringtan setelah datangnya peringatan tersebut. Dan syaithan tidak mau menolong manusia dalam kebaikan.” (QS. Al-Furqan: 27-29)

 

  1. Memperbanyak amalan shalih

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

“Bersegeralah beramal shalih sebelum datangnya fitnah, bagaikan potongan malam. Di pagi hari dia mukmin, di sore hari dia telah kafir. Atau di sore hari dia mukmin, di pagi hari dia telah kafir. Dia menjual agamanya dengan sedikit dari dunia.” (HR. Muslim no. 186)

Demikanlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghasung umatnya untuk memperbanyak amal shalih sebelum datangnya fitnah, baik fitnah syubhat (kerancuan dalam agama) ataupun syahwat (hawa nafsu).

 

  1. Memperbanyak do’a

Memperbanyak do’a agar diberi kekokohan di atas agama. Do’a-do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkan hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Ahmad)

 

Penutup

Sudah saatnya kita sibukkan dengan amal shalih dan kembali kepada Allah. Janganlah umur kita tersibukkan dengan qila wal qol (omong kosong), berbincang kesana kemari tanpa ada faedahnya. Mari sibukkan diri kita dengan thalabul ilmi, karena tholabul ‘ilmi di antara sebab terbesar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dengan tholabul ‘ilmi, seorang bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah, mana yang hujjah dan mana yang syubhat. Dengan ini -bi’idznillah- dia akan istiqamah di atas kebenaran.

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang istiqomah hingga ajal menjemput. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.