Satu Ramadhan penuh kenangan

 

Oleh Mushab Klaten Takhasus

 

Senin, 29 Syaban 1442 H/12 April 2021 M seusai shalat maghrib, para santri memenuhi bagian-bagian sudut masjid. Tak seperti biasanya, malam ini tidak ada ta’lim antara maghrib dan isya’. Waktu yang kosong mereka manfaatkan untuk membaca al-Qur’an atau mengulang pelajaran, karena sebentar lagi ujian akhir semester thullab takhosus akan segera diselenggarakan. Tak heran jika mayoritas santri kala itu memangku kitab dan buku catatan, muroja’ah guna persiapan ujian.

 

Yang mereka tunggu

Meski suara mereka seolah tak berhenti, namun sebenarnya ada pertanyaan besar di benak para santri malam itu, ada sebuah hal besar yang sedang mereka tunggu-tunggu.

Ya, hari itu bertepatan dengan penghujung akhir bulan Sya’ban, sesaat lagi Ramadhan akan datang. Sebenarnya tak hanya Ramadhan yang mereka nantikan. Ramadhan memang selalu dinanti, tapi untuk sesaat, mungkin penantian itu berganti. Malam ini bukan hanya itu yang ditunggu, melainkan berita dari pemerintah, yang sejak tadi telah berusaha keras melihat hilal. Apakah berakhir pada tanggal 29, yang berarti akan datang bulan Ramadhan atau akan berakhir di tanggal 30? Sebuah momen langka. Takkan pernah dijumpai kecuali setahun sekali.

 

Terima kasih kepada pemerintah

Walhamdulillah (segala puji hanya milik Allah), pemerintah Indonesia memiliki perhatian besar terhadap syariat agung ini, yaitu ru’yah hilal. Menentukan akhir bulan Sya’ban merupakan amalan besar, apalagi, jika keputusannya ditunggu-tunggu oleh umat, dan djadikan patokan untuk memulai puasa Ramadhan.

Di dalam Islam semuanya telah diatur, jika hilal dapat terlihat di tanggal 29 Sya’ban, maka saat itu juga Ramadhan dimulai, namun jika tidak, maka Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari. Dan penentu itu semua ada di tangan pemerintah muslim di daerah masing-masing.

Pemerintah Indonesia, memiliki tim khusus untuk membahas hal ini. Maka kita sebagai rakyat yang beriman dan berkomitmen dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, mengikuti bimbingan mereka adalah kewajiban. Berita pemeritah ini, yang ditunggu-tunggu oleh para santri.

 

Inilah jawabannya

Beberapa saat setelah shalat isya usai, para santri mendapat pengumuman dari tim tasjilat ma’had yang mengabarkan bahwa tanggal satu Ramdhan jatuh pada hari selasa, 13 April 2021 M.

Bulan Ramadhan telah tiba

Rasanya cepat sekali Ramadhan datang, seperti baru kemarin kita menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ramadhan ini menandakan, sudah  hampir genap dua tahun para santri itu tidak pulang. Pandemi yang terus melaju tanpa henti, menghalangi mereka dari menjalankan amal sholeh bertemu dengan orang tua. Rindu telah bercokol kuat di dalam hati, kadang rindu itu memuncak meluap-luap. Kadang pula ia tertutup, seakan hilang tak berbekas.

 

Ramadhan menjadi saksi kegigihan santri

Ramadhan ini menjadi saksi atas ketegaran mereka dalam menuntut ilmu. Ramadhan kali ini menjadi saksi atas keteguhan mereka dalam bersabar menghadapi pandemi. Lihatlah, hati mereka telah terbalut rasa rindu dan harap bertemu, namun kaki mereka tetap melangkah maju untuk tetap tegar dan kuat. Mereka tetap tersenyum di balik pedihnya ujian dan cobaan, karena mereka yakin, di balik ini semua pasti ada hikmah dan kebaikan yang besar, yang hanya disadari oleh mereka yang dirahmati.

Kembali suara mereka menggema, memenuhi langit-langit masjid yang tinggi mengerucut itu. Seluruh sudut masjid telah tertempati, suara mereka yang menggema juga terdengar dari kamar-kamar. Membuat hati-hati tergerak untuk menyusul dan bergabung, dengan mereka yang tengah khusyuk menyelami kalam ilahi.

 

Mulai detik inilah perjuangan dimulai, perjuangan untuk memenuhi bulan suci dengan amal sholeh. Perjuangan dalam mencari ridho ilahi, berharap dengan inilah semua persoalan akan segera terhenti. Karena rahmat Allah akan turun kepada orang-orang yang Allah cintai.

Hawa nafsu harus dikekang kuat-kuat, jangan sampai ia berkuasa di hati sehingga menghambat amal sholeh kita. Walaupun para setan dibelenggu, tapi faktor maksiat terkadang juga bersumber dari hawa nafsu. Karena itulah ia harus selalu diawasi dan diwaspadai.

 

Penutup

Tak terasa seperempat jam sudah berlalu sejak pengumuman dari tim tasjilat tadi, dari arah yang tak terduga, sang imam maju mengomando shalat tarawih agar segera ditegakkan. Seluruh santri berdiri berbaris, shaf secara otomatis terbentuk dan diluruskan. Wajah-wajah itu kembali tertunduk khusyuk menyelami lantunan bacaan imam shalat tarawih. Berikut ini adalah jadwal para imam selama bulan Ramadhan di pondok:

Di hati para santri ada harapan besar, harapan agar amal sholeh mereka diterima di sisiNya. Para santri juga berharap dengan kekhusyukan mereka dalam beribadah, kesulitan yang sedang melilit manusia saat ini segera berakhir dan tidak akan kembali lagi.

Semoga Allah Ta’ala menerima amal sholeh kita di bulan suci ini, mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu, dan menjaga kita dari dosa hingga akhir nanti. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.