Setelah melewati berbagai proses pendekatan kepada warga, alhamdulillah, Allah bukakan jalan untuk kami. Semua itu tidak lain merupakan taufik dari Allah kepada kita. Berikut ini, laporan singkat kegiatan dakwah selama di Kampung Laut.
TPA/TPQ
Kegiatan TPA mengambil tempat di masjid-masjid. Sebagai contoh, di Ujung Gagak TPA bertempat di Masjid Jami’ al-Barakah setiap Ba’da Shalat Ashar. Awalnya, jumlah santri sekitar 50 anak. Jumlah peserta TPA semakin hari semakin bertambah. Terakhir, jumlah santri mencapai 70 sampai 100-an.
Namun setelah kami pulang ke Jember, kegiatan TPA maksimal 10 orang. Kegiatan TPA kami lengkapi dengan fasilitas modul, iqra’, dll. Pelajaran yang kami ajarkan doa-doa, iqra’, hafalan surat-surat pendek, sirah, dll. Semua modul kami bawa dari Jember, yaitu modul TA dan beberapa modul MTP.
Pengajian Ibu-Ibu
Pengajian ini dilakukan di Ujung Gagak. Dilakukan 2 kali seminggu, Ahad jam 14.00 Fikih dan Jumat jam 14.00 nasihat keluarga. Jumlah peserta 30-an. Semula bertempat di mushala-mushala, tetapi dengan kedatangan kita, tempat kajian difokuskan ke Masjid al-Barakah. Ibu-ibu sangat antusias dan aktif.
Taklim Umum ba’da Maghrib
Peserta adalah bapak-bapak sepuh, sebagian ikhwan, ibu-ibu dan anak-anak. Materi bebas. Tetapi kami lebih menekankan kepada tujuan utama penciptaan manusia di dunia, hakikat hidup, bersabar, dan kematian. Taklim tidak usah terlalu lama, maksimal 20 menit. Kadang-kadang, kajian juga ditambah dengan tahsin, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Kajian juga bisa dilakukan selepas shalat wajib lima waktu.
Beberapa PR
Ada banyak hal yang belum sempat terlaksana setelah kami pulang ke Jember. Di antara PR tersebut adalah:
- Mendirikan TPA di mushala tengah.
- Kami sudah dipersilakan oleh Pak Kirman (mantan kepala sekolah SD).
- Alhamdulillah, kami diberi kepercayaan oleh pihak SD untuk menggunakan fasilitas komputer dsb yang berada di ruang kantor (hubungi Pak Kirman, Agus, Rahmat).
- Pihak SD melalui pak Kirman juga mengalokasikan 1 jam belajar aktif agar kami mengajar pelajaran agama pada jam tersebut untuk kelas 1 s/d 6. Namun permintaan ini belum kami realisasikan karena beberapa pertimbangan.
- Mendirikan TPA di mushala timur.
- Pak Arif Sugiri mempersilakan kami untuk masuk ke mushala timur. Di mushala ini sudah terbentuk TPA.
- Terucap dari seorang warga/jamaah mushala timur (pak Edi) agar kita mengisi kajian di mushala tersebut. Tawaran-tawaran kajian semacam ini adalah hasil dari kunjungan kita ke rumah-rumah warga Ujung Gagak.
- Mengadakan pembinaan mualaf.
- Mualaf yang aktif adalah pak Puji, rumahnya sebelah selatan masjid.
- Pembinaan mualaf belum berjalan, tetapi salah seorang mualaf sudah aktif dan sebenarnya siap untuk diajari.
- Yang perlu untuk dikunjungi berikutnya:
- Pak Kades, kadus, RT/RW dan aparat desa lainnya.
- Pak Arif Sugiri, pak Jemu, pak Mul, pak Sipon, Jasmin, pak Sutrisno (timur gereja Katholik yang sudah runtuh) dan tokoh-tokoh masyarakat lain.
- Ikhwan-ikhwan yang sudah futur/jarang taklim, seperti Anto, Abdurrahim, Sofyan, Warsito dll.
- Para mualaf: Pak Puji, Pak Marto, Pak Murja (mualaf), pak Sugiarto (mualaf), dll.
- Dan seluruh warga. Ingat bahwa semakin kita berkunjung ke warga maka image dan pandangan masyarakat yang dahulu kurang baik terhadap kita insya Allah sedikit demi sedikit akan terkikis.
- Secara umum mualaf di sini masuk Islam karena iming-iming materi dan hadiah.
- Tanggal 15-17 Feb kita diminta membantu pak Warso belakang rumah untuk membuat pondasi rumah.
- Mendirikan perpustakaan mini, di mushala tengah (pak Kirman) maupun di masjid al-Barakah. Semua buku distempel terlebih dahulu.
Kendala Teknis
Warga/ikhwan terhambat oleh waktu pekerjaan (nelayan) yang tidak menentu, sehingga kadag-kadang tidak bisa hadir dalam shalat berjamaah maupun taklim. Kendala juga berasal dari pihak Nasrani. Yaitu, pembangunan gereja Kristen ilegal masih terus berjalan. Penghentian pembangunan ini kurang mendapatkan perhatian serius dari seluruh warga muslim. Sebab, paham pluralisme dalam beragama sudah kian santer di masyarakat. Bahkan, ada indikasi bahwa pihak kristen “main uang” agar masyarakat muslim diam.
Masyarakat yang imannya rendah akan tergiur dengannya sehingga rasa cemburu terhadap Islam semakin berkurang. Untuk membendung arus kristenisasi berupa pembangunan gereja ilegal ini, sebagian masyarakat yang masih bersemangat berupaya membangun mushala di daerah gereja tersebut. Namun pembangunan mushala ini terhambat oleh biaya.
Sampai sekarang ini, pembangunan mushala terhenti dan baru sampai pada pondasi saja. Maka dari itu mohon dukungan doa dan bantuan dari kaum muslimin semuanya. Hingga berita ini diturunkan, kami mendengar bahwa pihak Nasrani bergerilya yang mendatangi para mualaf untuk mengajak murtad kembali. Dari hasil gerilya itu, ada satu mualaf yang murtad lagi.