Terus Melangkah!

Oleh Umar BWI, Takmili

Kita pasti bisa untuk melangkah lagi, meski terseok. Yang kemarin biarlah tetap di sana. Adapun kita bisa terus berjalan. Jadi, meski keadaan telah berubah, bukan berarti tak ada lagi hari yang lebih indah. Walau yang lalu sangat berarti untuk kita, bukan berarti kita tak ada lagi hari yang lebih indah. Meski yang lalu begitu berarti, bukan berarti kita tak akan mendapatkan yang lebih dari itu.

Jika ada yang lebih baik dari hari kemarin, itu namanya hari esok. Selama kita masih memiliki harapan, optimislah, jalan ke depan bisa lebih baik. Tenggelam dalam kebahagiaan dan kesedihan yang lalu hanya akan membuang waktu. Hidup memang perjalanan, seberapa indah atau kelamnya hari kemarin, hidup tak boleh berhenti begitu saja. Melangkahlah, karena hanya dengan begitu yang lalu akan berlalu, tertinggal, dan tak mampu dikejar.

Mari, melangkah lagi, bagaimana pun yang kita rasakan. Kebahagiaan tak selalu hadir begitu saja datang lalu menyapa, kita sering menjemputnya, orang-orang yang kuat adalah orang yang tak begitu saja putus asa. Allah Taala Yang Maha Tahu pasti mampu.

Jadi mari melangkah lagi, merelakan yang pergi, dan berusaha ikhlas atas apa yang telah terjadi. Walau seorang diri tak mengapa, semoga kelak ada orang yang akan menemani langkah kita.

Hidup ini perjalanan, jadi melangkah saja. Menemukan atau ditemukan, datang atau meninggalkan, dan berbaur atau sendirian, hakikatnya kita terus berjalan.

Kelak kita akan sampai kepada tujuan kita. Akan ada hari di mana kita beristirahat dari perjalanan ini. Selama Allah masih memberi kesempatan, tugas kita teruslah berjalan. Jangan lupa untuk selalu berusaha ikhlas dan terus percaya, karena apa yang tak kita dapatkan di dunia –insya Allah- akan diganti di akhirat kelak.

Semoga Allah selalu menguatkan langkah kita.