Waspada dari perusak pahala puasa

Oleh Abdurrahman Bontang Takhasus
Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menurunkan kewajiban ibadah puasa. Din telah memberitakan di dalam kitab-Nya yang mulia, begitu juga melalui lisan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam akan besarnya keutamaan yang akan diraih pelakunya.
Berbagai keutamaan itu tentu telah sering kita dengar dan kita baca. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara meraih keutamaan puasa? Nah, kali ini kami akan sedikit memberi wawasan tentang tips dan cara meraih keutamaan puasa.
Puasa ibarat baju
Seorang yang berpuasa tidak dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala puasa kecuali apabila dia melindunginya dari hal-hal yang dapat merusak puasa itu. Karena puasa itu bagaikan baju. Jika pemilik baju itu menjaga dan merawatnya, maka baju itu akan melindungi dia dari cuaca panas dan dingin. Sehingga baju itu menjadi pelindung tubuhnya sekaligus memperindah keadaannya.
Namun sebaliknya, jika dia tidak merawat baju itu, maka baju itu menjadi robek, kusut, dan kotor. Sehingga baju itu menjadi tidak ada manfaatnya. Tidak dapat melindunginya dari panas dan dingin, serta tidak bisa menghiasi dirinya dan menutupi auratnya.
Demikianlah permisalan puasa, jika seorang tidak menjaga puasanya dari hal-hal yang merusaknya, maka puasa itu tidak memberikan kepadanya kecuali hanya rasa capek, lapar, dan dahaga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إَلاَّ الجُوعُ، ورُبَّ قائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ
“Bisa jadi seorang tidak mendapat bagian dari puasanya kecuali haus dan lapar saja. Dan bisa jadi seorang tidak mendapatkan dari shalat malamnya kecuali hanya begadang saja.” (HR. Ibnu Majah)
Perusak pahala puasa
Jika kita berbicara dengan pembicaraan yang diharamkan seperti ghibah (gosip), namimah (adu domba), dan sebagainya, maka kita telah merusak ibadah puasa kita. Begitu pula jika kita tidak menjaga pandangan dari perkara yang haram. Seperti pergi ke pasar, campur baur dengan wanita dan tempat-tempat yang penuh fitnah, lalu kita menikmati pemandangan-pemandangan yang haram.
Atau kita duduk di rumah melihat siaran telivisi atau video yang berisikan berbagai hal yang haram, melihat tontonan yang menampilkan wanita ajnabiyyah (bukan mahram), aurat-aurat, dan berbagai perkara keji. Kita melihat siaran ini dalam keadaan berpuasa, maka kita tidak mendapat apa-apa dari puasa kita kecuali lapar dan dahaga saja.
Demikian juga jika kita tidak melindungi telinga kita dari musik dan ucapan yang bathil, maka kita telah menjadikan puasa kita tidak bermanfaat sama sekali.
Penutup
Oleh karena itu, mari kita jaga puasa kita dari perkara-perkara yang diharamkan agar meraih pahala puasa seutuhnya. Jika perut kita puasa dari makan dan minum, maka hendaknya lisan kita juga puasa dari ucapan yang haram, mata kita puasa dari memandang yang dilarang, dan telinga kita puasa dari musik mendengarkan yang haram. Sehingga berpuasa dengan segenap anggota badan kita dari perkara yang diharamkan Allah, semoga bermanfaat. Amin