Yakinlah!

 

Oleh Haunan Sidoarjo dan Faiq Purbalingga Takmili Lumajang

 

Syaikh as-Sa’dy rahimahullah menjelaskan bahwa yakin adalah ilmu atau pengetahuan yang sempurna, tidak ada keraguan sedikitpun padanya dan membuahkan amal kebaikan. Dengan demikian, yakin bukanlah sebatas ilmu dan teori balaka, namun ilmu yang kokoh lagi membuahkan kebaikan.

Iman tanpa yakin bagaikan ruh tanpa jasad yang terbujur kaku tidak bisa bergerak sama sekali, sebagaimana dijelaskan Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah. Dengan keberadaan yakin, seorang berilmu teristimewakan daripada yang lainnya.

 

Pujian bagi orang yang yakin

Allah memuji hamba-hamba-Nya yang yakin dalam berbagai ayat al-Qur’an. Di antaranya firman Allah tentang sifat orang yang bertakwa,

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

“Dan mereka yang beriman kepada al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat.” (QS. al-Baqarah:4)

 

Buah kayakinan yang kuat

Dengan keyakinan yang kuat akan melahirkan amal sholeh dan kebaikan yang melimpah. Salah satunya adalah meringankan musibah yang menimpa seorang hamba. Sabar dalam menghadapi musibah sangat erat kaitannya dengan keyakinan yang ada dalam hati.

Semakin tinggi keyakinan seorang hamba, maka akan semakin besar kesabarannya. Oleh karena itu, Allah menggandengkan yakin dan sabar dalam firman-Nya:

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لا يُوقِنُونَ

“Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu mengglisahkanmu.” (QS. Ar-Rum: 60)

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

“Kami jadikan di antara mereka pemimpin yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami, ketika mereka sabar. Dan mereka menyakini ayat-ayat Kami.” (QS. as-Sajadah: 24)

 

Ulama mengatakan bahwa dengan yakin dan sabar, akan diraih kepemimpinan dalam agama. Keyakinan yang kuat merupakan faktor pendukung kesabaran seorang hamba dalam mengahadapi berbagai ujian. Dan jika keyakinannya melemah, maka lambat laun akan berimbas pada lunturnya kesabaran.

 

Tingkatan keyakinan

Menurut tinjauan syariat dan realita yang ada, keyakinan setiap manusia pasti berbeda dengan yang lainnya. Sebagaimana keyakinan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu tentu tidak sama dengan para sahabat lainnya. Dengan keyakinan yang menghujam dalam hati, beliau mendapat predikat ash-Shiddiq (orang yang senantiasa membenarkan Nabi di saat mayoritas orang mendustakan beliau).

Yakin sacara global memiliki tiga tingkatan:

  1. Ilmu yakin: ilmu yang diperoleh dari berita.
  2. ‘Ainul yakin: ilmu yang diraih dengan indra penglihatan.
  3. Haqul yakin: ilmu yang diperoleh dengan indra pengecap atau dirasa secara langsung.

Demikianlah pembahasan yang ringkas seputar keyakinan yang membuahkan kebaikan. Semoga Allah karuniakan kepada kami dan kalian ilmu yang bermanfaat, rezeki yag halal, dan amalan yang diterima. Amin

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.