Biografi Imam al-Maqdisi

Oleh Hanif Buton 1A Takhasus
Siapakah Imam al-Maqdisi? Beliau adalah seorang imam dan teladan umat. Seorang yang berilmu, mujtahid, dan syaikhul Islam.
Nama dan tempat lahir
Nama Imam al-Maqdisi adalah Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah bin Miqdam bin Nashr al-Maqdisi al-Jama’ili. Kemudian ad-Dimasyqi ash-Shalih al-Hambali penulis kitab al-Mughni. Lalu dikenal dengan julukan al-Maqdisi.
al-Maqdisi dilahirkan di desa Jama’ili. Salah satu desa yang terletak di wilayah Nables pada bulan Sya’ban tahun 541 H. Beliau hijrah (pindah) bersama keluarganya, sedangkan usia beliau baru 10 tahun.
Semangat belajar
al-Maqdisi telah menghafal al-Qur’an dan sudah tekun belajar sejak kecilnya. Beliau berangkat bersama sepupu beliau (anak saudara laki-laki ibunya), yaitu al-Hafidz Abdul Ghoni al-Maqdisi pada permulaan tahun 561 H untuk menuntut ilmu.
Guru
Kedua orang ini, Ibnu Qudamah dan Abdul Ghani al-Maqdisi mendengarkan ilmu dari Abul Fath bin al-Baththi, Abu Zur’ah bin Thohir, Yahya bin Tsabit dan sejujmlah ulama lainnya. Mempelajari qiro’ah Nafi’ di hadapan Abul Hasan al-Baththo’ihi dan qiro’ah Abu ‘Amr di hadapan ustadznya (guru belajarnya) yaitu Abul Fath bin al-Manni.
Di antara yang meriwayatkan dari Imam al-Maqdisi adalah Bahauddin Abdurrahman ibnu Nuqthoh, Ibnu Kholil, adh-Dhiya’ dan sejumlah ulama lainnya. Ibnu Qudamah adalah orang paling berimu di Syam pada masanya.
Pujian para ulama
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata tentang Imam al-Maqdisi, “Tidak ada orang yang masuk ke negeri Syam yang lebih faqih (lebih dalam ilmunya) setelah al-Auza’i dari pada beliau.”
Tentang al-Maqdisi ini, Ibnu Najjar rahimahulah berkata, “Beliau adalah Imam dari madzhab hambali di Masjid Jami’ Damaskus. Seorang yang terpercaya, kokoh, cerdas, banyak beramal, menjaga dirinya dari kekejian, seorang yang waro’, ahli ibadah sesuai aturan salaf. Beliau memiliki cahaya dan ketenangan. Orang lain sudah bisa mengambil pelajaran sekedar melihatnya, sebelum mendengar ucapnnya.”
Umar bin al-Haajib rahimahullah mengatakan, “Beliau adalah pemimpin para Imam dan pemberi fatwa bagi umat ini.”
Ibnu Sholah rahimahullah berkata, “Aku belum pernah melihat orang seperti Ibnu Qudamah.”
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Beliau adalah Syaikhul Islam muwaffaquddin, seorang yang para ulama sepakat untuk menerima dan memulliakan beliau. Beliau bukanlah orang jahmiyyah atau mu’aththilah.”
Di antara karya tulis
Banyak karya yang diwariskan oleh Imam al-Maqdisi untuk kaum muslimin, di antaranya adalah kitab al-Mughni, al-Kafi, al-Muqni’, Lum’atul ‘Iqtiqod, dan yang lainnya.
Wafatnya beliau
Hingga akhirnya Imam al-Maqdisi wafat pada hari sabtu, bertepatan dengan ‘Idul Fitri tahun 620 H di Damaskus. Semoga Allah merohmati beliau. Amiin.