Begitu dermawannya syariat Islam

 

Oleh Muadz Buton Takhasus

 

Sebagai seorang insan, tentu kita semua tidak akan lepas dari yang namanya kekurangan dan kelalaian. Sehingga sebesar apapun semangat kita dalam beramal di bulan Ramadhan, dengan berbagai macam ibadah yang ditegakkan pada bulan tersebut, pasti dijumpai padanya kekurangan dan kelalaian.

Namun demikian, syariat Islam yang mulia ini selalu memberikan kemudahan, keutamaan, dan jalan keluar dari setiap problem yang dihadapi oleh umat Islam. Di antara yang menunjukan hal itu adalah disyariatkannya puasa enam hari di bulan Syawal, sebagai bentuk keutamaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Sekaligus sebagai penambal atas kekurangan dan kelalaian yang dilakukan oleh kaum muslimin pada amalan puasa di bulan Ramadhan.

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian menyertakanya dengan puasa enam hari di bulan syawwal, seakan ia berpuasa selama setahun penuh.” (HR. Muslim)

 

Makna hadits

Dijelaskan oleh para ulama makna dari ” كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر “, yakni dalam hal pahala. Sehingga orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian menyertakannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, ia mendapatkan pahalanya orang yang berpuasa selama setahun penuh.

Ini merupakan peluang bagi setiap muslim, untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah berikan kepada kita dari berbagai kebaikan dan keutamaan yang ada. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melipatgandakan pahala amalan puasa yang kita kerjakan, serta amalan lainnya. Amin

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.