Tahun ibarat pohon
Oleh Dawud Malang Takhasus
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya al-Fawaid, bahwasanya tahun ibarat pohon dan bulan ibarat cabangnya. Hari-hari ibarat rantingnya dan waktu ibarat daunnya. Nafas ibarat buahnya. Barang siapa yang mengerjakan ketaatan di masa hidupnya, maka hasilnya akan baik. Namun jika digunakan untuk kemaksiatan, maka hasilnya akan buruk.
Buah keikhlasan
Di hari kiamat akan terlihat hasilnya, sehingga akan nampak manis dan pahitnya hasil yang didapat. Keikhlasan dan tauhid ibarat sebuah pohon dalam hati, amalan sebagai cabangnya, hasilnya adalah kebaikan hidup di dunia dan kenikmatan yang abadi diakhirat. Sebagaimana buah di surga yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya. Itulah buah dari tauhid dan keikhlasan.
Buah kemaksiatan
Demikian pula kesyirikan, dusta, dan riya ibarat pohon dalam hati. Di dunia akan menimbulkan perasaan takut, gelisah, sedih, sempit dada, serta kegelapan dalam hati. Adapun di akhirat, ia akan mendapatkan buah zaqqum (buah yang berasal dari api neraka) serta adzab yang kekal. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menyebutkan permisalan dua pohon ini dalam al-Qur’an.
Sumber: al-Fawaid hal. 164 karya Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah.