Berjalan menuju kematian

Oleh Yahya Deni Tahfizh
Dari setetes mani manusia tercipta. Dari perut seorang ibu seorang insan dilahirkan, terlahir untuk menatap alam dunia dan ladang untuk beramal. Memulai perjalanan menuju akhirat dan pertemuan dengan Rabbnya.
Bersiap mengarungi badai dan aral rintangan dalam kehidupan. Beramal dan terus beramal bagaikan bercocok tanam. Memetik hasil dan buahnya kelak di akhirat.
Manfaatkan 5 keadaan
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ, وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ, وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ, وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ, وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkan 5 keadaan sebelum datangnya 5 keadaan; masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum engkau mati.” )HR. al–Hakim no. 306/4)
Manfaatkan masa muda sebelum tua menghampiri. Sadarilah kembali, apa tujuan engkau diciptakan. Teruslah berpacu dengan waktu, jangan rela ia terbuang sia-sia. Manfaatkan masa senggang, sebelum ia pergi meninggalkanmu. Mungkin sebagian dari kita sedang berjalan di tengah perjalanan, bahkan ada yang sesaat lagi akan menghadap Rabbnya.
Kematian suatu kepastian
Cepat maupun lambat kematian sudah menjadi suatu kepastian. Kapan, dimana, dan kondisi apapun, kematian akan datang menghampiri. Tidak selamanya kita hidup, karena tidak ada di dunia yang kekal abadi.
Mungkin dalam waktu singkat, jasad ini akan terbaring kaku tak bernafas lagi. Bersiap untuk mempertanggung jawabkan di hadapan Rabbul ‘alamin.
Penutup
Hidup bagaikan musafir, hanya melepas lelah dengan singgah di bawah pohon. Menyiapkan bekal untuk kembali melanjutkan perjalanan. Karena kita tidak tahu kapan maut akan menjemput, maka segeralah beramal sebelum terlambat.
Semoga Allah matikan kami dan kalian di atas sunnah, dan menyelamatkan dari berbagai fitnah yang tampak dan tersembunyi. Amin
Masya ALLAH renungan nya bagus..
#Salam buat teman” x mtw 20-21.
#el-paluwy