Hukum Bangunan Masjid yang Berbentuk Segi Empat atau Segi Enam

 

Oleh asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu Ta’ala

 

Pertanyaan:

Kami menerima pesan dari pendengar asal al-Qashim, yang pertama: Nasir Al-Saud Syahid dan Eid bin Fahid. Mereka mengatakan dalam pesan ini: Apakah masjid boleh berbentuk segi empat atau segi enam?

 

Jawaban:

Kami tidak mendapati adanya masalah dalam hal ini. Kami tidak mendapati masalah, entah masjid itu berbentuk segi empat atau segi enam. Yang penting bentuknya adalah bentuk masjid yang jelas, dengan mihrabnya, jalannya, dan bentuknya yang sesuai saf. Tidak bengkok, tidak sempit, serta safnya sempurna dan lurus.

Adapun untuk bentuk bangunan, urusannya luas. Terkait bentuk bangunan, pembahasannya longgar. Kami tidak mengetahui ada spesifikasi khusus tentang bentuk bangunan masjid.

Tetapi yang kami maksud adalah, (yang penting) bangunan itu luas bagi para jemaah, serta safnya teratur dan lurus pada satu bujur. Di mana jika orang melihat atau memasukinya, mereka tahu bahwa itu adalah masjid, artinya jelas bahwa itu adalah bangunan masjid sesuai dengan adat dan ciri khas suatu negara yang memiliki masjid.

 

Sumber: Situs resmi Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu Ta’ala, https://binbaz.org.sa/fatwas/5395/حكم بناء المسجد بشكل رباعي أو سداسي

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.