Kejujuran dalam beriman
Oleh Hasan Hafizhi Jember Takmili
Dalam syariat islam yang penuh dengan keindahan, kejujuran adalah akhlak yang sangat dijunjung tinggi. sedangkan kedustaan adalah dosa besar yang sangat dicela. Wajib bagi setiap muslim yang berakidah dengan akidah ahlus sunnah untuk berhias dengan kejujuran dan meninggalkan kedustaan.
Terlebih lagi jika dia adalah seorang da’i yang menyeru ke jalan agama Allah. Sebab, kedustaan dapat merusak pemahamannya dan pemahaman orang-orang yang dia dakwahi. Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah memberi peringatan akan bahaya dusta dalam kitab beliau “al-Fawaid.”
Beliau mengatakan:
“Berhati-hatilah dari dusta! Sebab dia akan merusak pemahaman, sehingga engkau tidak bisa memahaminya sebagaimana hakikatnya. Dusta juga akan membuatmu tidak bisa menggambarkan seuatu perkara dan menjelaskannya kepada manusia sesuai dengan keadaan sebenarnya.”
Akibat dusta ini sebagi hukuman atas perbuatannya, pemahaman dan ilmu seorang pendusta akan rusak. Begitu pula jiwanya akan selalu berpaling dari kebenaran, serta cenderung kepada hal-hal yang jelek dan mengedepankan hawa nafsunya.
Hasungan untuk bersama orang-orang jujur
Allah ta’ala berkata,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang jujur.” (QS. at-Taubah: 119)
Balasan bagi orang yang jujur dan dusta
Pembaca yang semoga Allah rahmati, kejujuran akan mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat, begitu pula kedustaan akan mendatangkan kerusakan dunia dan akhirat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقًا، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا
“Wajib atas kalian untuk jujur, karena kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke dalam Surga. Tidaklah seseorang senantiasa berbuat jujur sampai dia dicatat di sisi Allah Ta’ala sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah dusta, karena kedustaan akan mengantarkan kepada kejelekan, dan kejelekan akan memasukkan pelakunya ke dalam Neraka. Tidaklah seorang hamba senantiasa berbuat dusta sampai dicatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 2607 dan at-Tirmidzi no. 1971)
Penutup
Demikianlah pentingnya kejujuran dan bahaya dusta bagi seorang beriman. Semoga Allah selalu menjadikan kita orang yang jujur dalam setiap ucapan dan amal perbuatan kita. Amin