Hifzhul Mutun al-‘Ilmiyyah, Program Baru Semangat Baru

Hifzhul Mutun

 

Oleh Tim Reportase Santri

 

‘Kring.. Kring’ Bunyi dering bel lembaga Takhasus pada pukul 19.55 WIB. Bukan bel biasa, tapi itu adalah penanda akan mulainya sebuah kegiatan penting yang belum pernah ada sebelumnya di ma’had ini. Kegiatan Introduksi Program Hifzhul Mutun al-Ilmiyyah (menghafal matan-matan ilmu).

Bagaimana tidak penting, pelajaran muthalaah (membaca kitab gundul) yang biasanya berlangsung pada waktu tersebut sampai harus libur. Santri-santri Tahfizh yang biasanya murajaah al-Qur’an di masjid pun harus rela berpindah tempat ke asrama, agar masjid bisa menjadi tempat berlangsungnya kegiatan. Bahkan, kegiatan santri ini juga mengundang seorang ustadz pengampu yang akan menyampaikan motivasi.

Tak cukup dengan bel, speaker di depan asrama Takhasus juga turut mengumumkan mulainya kegiatan. Para santri segera bergegas menuju masjid, sebagian mereka sudah menanti kegiatan tersebut semenjak tadi siang, ketika pertama kali melihat posternya yang tertempel di Mading Takhasus.

Hifzhul mutun

Poster untuk Kegiatan Introduksi Program Hifzhul Mutun al-Ilmiyyah Buatan Santri

Pembukaan Acara

Moderator pembawa acara dari kakak kelas santri telah duduk di kursinya sejak pukul 20.00, sesuai jadwal mulainya acara yang tertera di poster. Walaupun terkenal dengan tumpukan kegiatan ta’awun-nya yang tak pernah habis, moderator satu ini tetap berusaha disiplin dan tepat waktu.

Sembari menunggu pesertanya lengkap, moderator membuka percakapan untuk mencairkan suasana dengan bertanya kepada hadirin tentang sebagian santri yang belum hadir. 10 menit berlalu, sang moderator masih menunggu hingga peserta benar-benar lengkap. Sampai akhirnya ia membuka acara di malam itu dengan menyampaikan susunan kegiatan Introduksi Program Hifzhul Mutun al-Ilmiyyah.

 

Kegiatan di malam itu terbagi menjadi 3 sesi:

Sesi pertama   : Pembukaan.

Sesi kedua        : Motivasi untuk menghafal mutun ilmiyyah, berupa muhadharah dengan tema ‘Mengapa Kita Harus Menghafal Matan’ yang disampaikan oleh al-Ustadz Alfian hafizhahullahu Ta’ala.

Sesi ketiga        : Introduksi konsep Program Hifzhul Mutun.

 

Motivasi Santri Untuk Menghafal Mutun Ilmiyyah

Kedatangan al-Ustadz Abu ‘Amr Ahmad Alfian hafizhahullah Ta’ala di tengah-tengah sesi pembukaan menyebabkan sang moderator sedikit grogi. Kalimatnya agak terbata-bata saat mempersilahkan sang Ustadz untuk menyampaikan muhadharah.

Al-Ustadz Abu ‘Amr Ahmad Alfian hafizhahullahu Ta’ala sebagai motivator malam itu, benar-benar bisa memengaruhi thullab. Beliau sangat menjiwai penyampaiannya, hingga tak terasa 30 menit berlalu.

Beliau membawa thullab untuk membuka lembaran sejarah para ulama. Bagaimana mereka memerhatikan permasalahan menghafal. Sampai-sampai Imam asy-Sya’bi rahimahullah mengatakan:

مَا كَتَبْتُ سَودَاءَ فِي بَيْضَاءَ إِلَى يَوْمِي هَذَا، وَلَا حَدَّثَنِي رَجُلٌ بِحَدِيثٍ قَط إِلَّا حَفِظْتُهُ، وَلَا أَحْبَبْتُ أَنْ يُعِيدَهُ عَلَيَّ

“Sampai sekarang, tidak pernah aku menorehkan (tinta) hitam di atas (lembaran) putih. Tidaklah seorang menyampaikan hadis kepadaku, kecuali pasti aku menghafalnya dan tidak menginginkannya untuk mengulangi lagi.” (Hilyatul Auliya’ 310)


Baca Juga: Kekuatan Hafalan Para Salaf


Hifzhul Mutun, Bagaimana Tips Menghafal?

Di antara faedah yang beliau sampaikan pula adalah tips, trik dan cara mudah dalam menghafal. Setidaknya beliau menyampaikan 2 cara yang dapat membantu seorang dalam menghafal yaitu,

  1. Meninggalkan kemaksiatan.

Ada yang bertanya kepada Imam Waki’ rahimahullah: “Wahai Abu Sufyan, apakah Kau tahu perkara yang dapat membantu (seorang dalam) menghafal?”

Beliau pun menjawab: “Sepertinya kamu ini utusan.” Kemudian beliau melanjutkan:

تَرْكُ الْمَعَاصِي ‌عَوْنٌ عَلَى الْحِفْظِ

“Meninggalkan maksiat akan membantu seseorang dalam menghafal.” (al-Jami’ li Akhlaq ar-Rawi, 2/258)

Hifzhul mutun

Layar Proyektor, Di Antara Manfaat Program Hifzhul Mutun al-‘Ilmiyyah

  1. Mengamalkan ilmu yang ia hafalkan.

Berkata sebagian ulama rahimahumullah:

إِذَا أَرَدْتَ أَنْ ‌تَحْفَظَ الْحَدِيثَ ‌فَاعْمَلْ بِهِ

“Jika engkau ingin bisa menghafal hadits, maka amalkanlah hadits tersebut.” (Ulumul Hadits, 247)

 

Antusias Santri di Penghujung Acara

Setelah para santri mendengarkan dengan seksama kata-kata motivasi dari Ustadz, di sesi terakhir mereka juga sangat antusias memerhatikan pemaparan konsep program Hifzhul Mutun. Kakak kelas penanggung jawab bagian akademik menjelaskannya dengan bantuan layar proyektor.

Program ini mewajibkan santri untuk menghafal matan-matan dari semua cabang ilmu yang ia pelajari di kelasnya. Harapannya ia dapat menguasai ilmu tersebut dengan baik, mutqin, serta mampu menghadirkan maklumat yang ia miliki kapan pun dan di mana pun.

 

Program yang bertujuan meningkatkan kemampuan akademik santri ini tidak memberikan waktu khusus kepada santri untuk menghafal dan memurajaah matan yang ia pelajari. Namun, para santri bebas memanfaatkan waktunya yang kosong sebaik mungkin untuk menghafal matan.

Di setiap bulannya, mereka harus siap mengikuti ujian hifzhul mutun dengan menyetorkan hafalan matan yang telah ia miliki. Karena, hifzhul mutun ini sudah menjadi kurikulum dasar di lembaga Takhasus dan menjadi mata pelajaran tersendiri di rapor.

Ketika para santri sedang antusias memerhatikan pemaparan konsep program, ada saja yang mengalihkan perhatian mereka. Mata-mata yang sedang fokus menatap layar proyektor, tiba-tiba terkejutkan oleh seekor kucing yang berlari melintas di tengah-tengah tempat duduk mereka, meeoong!!

Hifzhul mutun Ilmiah

Matan-Matan yang Wajib Dihafal Santri, Mudah Berfaedah

Penutup

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا ‌يَشْكُرُ اللَّهُ مَنْ ‌لَا ‌يَشْكُر ‌النَّاسَ

“Tidak akan bersyukur kepada Allah orang yang tidak bisa berterima kasih kepada manusia.” (Shahih al-Adabul Mufrad 218/160)

 

Berangkat dari hadis tersebut, kami mewakili teman-teman Takhasus mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para asatidzah al-fudhala’ di Ma’had Minhajul Atsar yang telah membimbing kami untuk selalu mengikuti al-Haq.

Juga kepada kakak kelas yang ber-ta’awun di Kantor Takhasus, mereka telah berjuang untuk merealisasikan program-program yang dapat meningkatkan kualitas ‘kesantrian’ kami, baik dari sisi akademik maupun non-akademik. Mereka pulalah para eksekutor di lapangan, yang membantu ma’had ini mencapai visi-misi tarbiahnya.

Mudah-mudahan Allah Taala mencatat seluruh yang kita kerjakan sebagai amal kebaikan. Amin.

 

Bagaimanakah kelanjutan jalannya program ini? Nantikan reportase kami yang berikutnya di situs ini.


Artikel Kami: Keteladanan al-Imam at-Tirmidzi dalam Menuntut Ilmu


Penulis: Abdullah Jogja, Takhasus

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.