Mayoritas bukanlah tolok ukur kebenaran
Oleh Abdus Syakur Panunggalan Purbalingga
Mayoritas bukanlah tolok ukur atau patokan kebenaran. Sebab, patokan dan tolok ukur kebenaran berasal dari Allah Yang Maha Adil dan Maha Benar. Adapun manusia, berapapun banyaknya dan yang melakukannya, tetaplah tidak menunjukan benarnya perbuatan tersebut.
Allah ta’ala telah mengabarkan tentang keadaan manusia dalam firman-Nya:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ
“Jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al An’am: 116)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
يُخْبِرُ تَعَالَى عَنْ حَالِ أَكْثَرِ أَهْلِ الْأَرْضِ مِنْ بَنِي آدَمَ أَنَّهُ الضَّلَالُ، كَمَا قَالَ تَعَالَى:
“Allah ta’ala mengabarkan kondisi kebanyakan penduduk muka bumi dari anak keturunan Adam, sesungguhnya mereka berada dalam kesesatan. Sebagaimana Allah ta’ala kabarkan,
وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الأوَّلِينَ
“Sungguh telah sesat sebelum mereka, kebanyakan orang-orang pendahulu.” (QS. Ash-Shafat: 71)
Dan firman-Nya,
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Tidaklah kebanyakan manusia di atas kebenaran, walaupun engkau bersemangat agar mereka beriman.” (QS. Yusuf: 103)
وَهُمْ فِي ضَلَالِهِمْ لَيْسُوا عَلَى يَقِينٍ مِنْ أَمْرِهِمْ، وَإِنَّمَا هُمْ فِي ظُنُونٍ كَاذِبَةٍ وَحُسْبَانٍ بَاطِلٍ
“Mereka dalam kesesatan, bukan di atas keyakinan pada perkaranya. Hanyalah mereka dalam keadaan prasangka-prasangka yang dusta dan kejelekan.” (Tafsir Ibnu Katsir surat Al An’am ayat 116)
Sehingga, tidaklah tepat untuk menetapkan kebenaran sebuah perkara melihat mayoritas orang. Sebab, dalam kenyatannya justru mayoritas manusia condong kepada kesesatan dan tidak beriman.
Wahai saudaraku, setelah kita mempelajari satu ayat di atas berupa tafsirnya, apakah kita masih khawatir dengan sedikitnya orang yang mengikuti al-Haq? Janganlah wahai saudaraku, amalkanlah ilmu yang telah engkau pelajari dan tinggalkanlah perasaan dan kekhawatiran semata. Mudah-mudahan bermanfaat, alllahu yubaarik.