Meraih kesempurnaan pahala taraweh

 

Oleh Ishlah Lahamido Palu

 

Berikut ini adalah fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah terkait bimbingannya agar menyelesaikan shalat tarawih bersama imam.

عرفنا من برنامجكم نور على الدرب أن صلاة التراويح سنة، لكن هل يلزم المسلم إذا شرع فيها أن يكملها، أو يصلي ما شاء ثم ينصرف؟

 

Pertanyaan:

Kami telah mengetahui dari program Anda pada Nur ‘ala ad-Darb  bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah. Tetapi apakah seorang muslim harus menyelesaikan bersama imam jika dia memulai bersamanya. Atau apakah dia shalat yang diinginkan, kemudian meninggalkan imam?

الجواب: لا شك أنها سنة وأنها نافلة، التراويح، يعني: قيام رمضان، وهكذا صلاة الليل، وهكذا صلاة الضحى، وهكذا الرواتب التي مع الفرائض، كلها سنة كلها نافلة،

 

Jawaban:

Tidak diragukan lagi bahwa shalat tarawih adalah sunnah dan perkara nafilah. Tarawih artinya shalat malam di bulan Ramadhan, sama dengan shalat malam, shalat duha, dan serupa dengan shalat sunnah rawatib setelah shalat fardhu, semuanya adalah sunnah dan nafilah.

إن شاء فعلها وإن شاء تركها، وفعلها أفضل،

Jika dia berkehendak, maka dia melakukan atau meninggalkannya. Namun apabila melakukannya, maka itu lebih utama.

وإن شرع مع الإمام في التراويح وأحب أن ينفتل منها قبل أن يكبر فلا بأس عليه، لكن بقاؤه مع الإمام حتى ينصرف أفضل، ويكتب له بهذا قيام الليلة، لقول النبي ﷺ:

Jika dia memulai shalat tarawih bersama imam dan ingin pergi  sebelum imam menyelesaikan semua takbirnya, maka  tidak mengapa. Tetapi apabila ia bersama imam sampai selesai, maka itu  lebih baik. Ditulis baginya amalan shalat malam, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من قام مع الإمام حتى ينصرف كتب الله له قيام ليلة فإذا بقي مع الإمام حتى يكمل كان له فضل قيام الليلة كلها،

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam bersama imam sampai salam, maka Allah menuliskan untuknya ganjaran shalat malam. Apabila dia tetap mengikuti imam sampai selesai shalat tarawih, maka Allah menuliskan untuknya pahala shalat semalaman.”

وإن انصرف بعدما يصلي بعض الركعات فلا بأس، لا حرج في ذلك؛ لأنها نافلة

Apabila dia pergi setelah beberapa raka’at, tidak mengapa. Tidak ada dosa baginya, karena shalat tarawih adalah sunnah.

 

 

Sumber: https://binbaz.org.sa

 

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.