Peperangan Melawan Pasukan Sekutu

Oleh Abdullah Rijal Jember Takmili
Dinamakan Ahzab, karena banyak suku-suku yang bersekutu dari kalangan musyrikin dan Yahudi untuk memerangi kaum muslimin. Telah disebutkan penjelasan tentang perang ini di dalam al-Quran pada surat al-Ahzab. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara. Lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Allah Maha Melihat tentang apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ahzab: 9)
Jumlah Pasukan yang Tak Imbang
Pasukan kaum musyrikin dan Yahudi pada perang ahzab berjumlah 10.000 personel, sedangkan pasukan kaum muslimin hanya berjumlah 3.000 orang.
Penggalian Parit
Perang ini disebut pula perang Khandaq (parit). Ketika itu kaum muslimin mengetahui datangnya kaum musyrikin, dan Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu memberikan isyarat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menggali parit di sekitar kota Madinah (untuk mencegah mereka masuk ke dalamnya).
Ketika kaum musyrikin sampai di Madinah, mereka pun mendapati kesulitan demi kesulitan (karena parit itu). Mereka mendapati kesulitan lebih dari dua puluh hari lamanya.
Kekalahan Kaum Musyrikin
Allah Taala mengirim kepada kaum musyrikin angin yang sangat kencang, sampai membuat lepas tenda-tenda mereka. Allah Taala juga memberikan rasa takut pada hati-hati mereka, maka mereka pun terpecah-belah dan mundur ke kampung-kampung mereka. Kata Allah:
وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ وَكَانَ اللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًا
“Allah menghalau orang-orang yang kafir yang keadaan mereka penuh kejengkelan lagi tidak memperoleh keuntungan apapun. Dia (Allah) menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan. Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Ahzab: 25)
Setelah terjadinya perang Ahzab, pasukan muslimin berpindah jalur dari pertahanan menuju penyerangan terhadap kaum musyrikin dan kaum kafir. Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian, amin.