Wafatnya Baginda Nabi Tercinta
Oleh Althov Dalimunthe Jogja, Takmili
Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali dari haji, tampak pada diri beliau kelelahan. Kemudian beliau mulai jatuh sakit di rumah Ummul Mukminin Maimunah bintu al-Harits radhiyallahu ‘anha.
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, beliau menyerahkan urusan-urusan kaum muslimin kepada para sahabatnya. Di antaranya mengirim pasukan Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu untuk memerangi bangsa Romawi. Beliau pada setiap malamnya, berpindah-pindah dari satu rumah istri ke rumah istri lainnya.
Rasul di Rumah Aisyah radhiyallahu ‘anha
Sakit beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, semakin hari semakin bertambah parah. Beliau meminta izin kepada para istrinya untuk dirawat di rumah Aisyah radhiyallahu ‘anha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumah Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika telah masuk waktu salat isya. Kemudian bertambahlah rasa sakit beliau, sampai-sampai beliau tidak mampu untuk keluar menuju masjid.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah manusia sudah salat?” Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Mereka belum shalat dan masih menunggumu, Wahai Rasulullah.” Rasulullah kemudian pingsan, selang berapa waktu tersadar kembali.
Kejadian tersebut terjadi tiga kali. Setiap kali sadar dari pingsannya, beliau berkata: “Apakah manusia sudah salat?” Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Mereka masih menunggumu, wahai Rasulullah.”
Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu Mengimami Salat
Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mampu mengimami manusia, beliau memerintahkan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu untuk mengimami manusia. Suatu hari di saat sakitnya, beliau keluar menuju para sahabat untuk salat zuhur, namun beliau salat dalam keadaan duduk. Ketika Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu urung untuk mengimami salat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan kepadanya untuk menggantikan posisi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Abu Bakr salat mengimami manusia dan Rasulullah salat di belakangnya dalam keadaan duduk.
Pada hari Senin 12 Rabiul Awwal, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat para sahabat dari balik sitar kamar Aisyah dalam keadaan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu mengimami mereka di masjid. Ketika beliau melihat mereka, maka beliau tersenyum, kemudian beliau masuk ke kamar Aisyah dan menutup sitar.
Pada pertengahan siang di hari Senin 12 Rabiul Awwal 11 Hijriah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat meninggal dunia di Madinah.
Keadaan Abu Bakr Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Wafat
Tatkala para sahabat radhiyallahu ‘anhum mendengar kabar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, sebagian besar mereka tidak percaya atas kabar tersebut. Ketika Abu Bakr di rumahnya, beliau teringat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau datang ke rumah Rasul, kemudian masuk ke kamar Aisyah dan juga menyingkap kain yang ada di wajah Rasul.
Sebelum itu, Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu berkata: “Demi bapak dan ibuku dalam mati dan hidupnya.” Kemudian beliau radhiyallahu ‘anhu keluar dan berkhotbah di hadapan manusia seraya berkata: “Segala puji bagi Allah, amma ba’du: Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal. Barangsiapa yang menyembah Allah, maka Allah Maha hidup dan tidak pernah mati.”
Kemudian beliau membaca firman Allah Taala:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad hanyalah seorang rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau terbunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik kebelakang, maka dia tidak merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali Imron: 144)
Maka ketika itulah, manusia mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar telah meninggal. Kemudian beliau dimandikan, dikafani, dan dikuburkan di kamar Aisyah yang mana beliau meninggal di tempat tersebut.
Penutup
Alhamdulillah silsilah serial sirah telah selesai dengan pertolongan Allah semata, semoga Allah mudahkan kami untuk mengumpulkannya menjadi e-Book/buku. Mudah-mudahan Allah menerima amalan kami dan kalian, menjadikannya bermanfaat dan menjadi kebaikan bagi para penulis. Amin.