PERJALANAN PENUH MAKNA KE DESA UJUNG ALANG (bagian ketiga)

Perjalan dari pelabuhan Sleko ke Ujung Alang memakan waktu 1 jam setengah dengan Compreng.

Sampai di dermaga Ujung Alang sekitar jm 08.10 pagi. Di sana Santri PKL MINHAJUL ATSAR JEMBER bersama Ustadz Abu Abdilah dan ketua RW sudah siap menyambut. Kami istirahat sejenak di Mesjid Al Muhajirin. kemudian di lanjutkan berjalan kaki ke SDN 01 Ujung Alang (sebagai Posko Baksos). Sebelum sampai ke tempat baksos kami melihat 2 gereja, Lokasi gereja :
– 1 dekat dengan dermaga Ujung alang
– 1 sebelah barat SD ujung alang

Itulah sisa-sisa keristenisasi yang dahulu terjadi di Kampung Laut, menunjukan betapa gigihnya para misionaris melancarkan misinya. Dengan ijin Allah ta’ala sekarang pengikut mereka sudah semakin sedikit, dari penuturan warga sekarang hanya 8-9 orang yang masih aktif,

Di Desa Ujung Alang sudah berdiri empat buah mesjid yang besar, kami menyaksikan sebuah mesjid yang sedang di renovasi, itu semua menunjukan bahwa sekarang masyarakat Ujung Alang semakin peduli dan paham akan pentingnya mendalami ilmu agama, di mulai dari merenovasi Mesjid sehingga menjadi besar, baik & layak untuk di gunakan.

Akhirnya sampai juga kami di tempat baksos (SDN 01 Ujung Alang). Kegiatan di buka dengan pengarahan dari dr. Susilo.

Kegiatan selanjutnya pemeriksaan kesehatan yang di mulai jam 08.50 s/d jam14.30. Tidak selang berapa lama setelah pembukaan warga masyarakat baik laki laki maupun perempuan mulai berdatangan, terlihat sangat antusis untuk mengikuti pemeriksaan, baik yang muda, tua maupun anak-anak. Semua datang tujuannya sama ingin berobat dan sembuh dari penyakitnya.

Alhamdulillah panitia bisa mengkondisikan tempat terpisah untuk pemeriksaan warga laki laki dg Team medis laki laki dan warga perempuan dg team medis perempuan. Masyarakat mengapresiasi positif kegiatan baksos ini & mereka mengharapkan supaya kegiatan semacam ini di adakan minimal 1 tahun 2 kali.

Selain itu kami bersama dr. Susilo melakukan home visite yang di dampingi panitia & beberapa perawat, kami mulai mendatangi satu persatu rumah warga yang sudah di pilih oleh panitia. Alhamdulilah 6 rumah di kunjungi sebelum duhur & 1 rumah Ba’da Duhur. menjelang dhuhur sudah tiba, saatnya Team medis Ummahat siap siap untuk kembali ke cilacap bersama mahrom mereka. Merekapun berpamitan untuk meninggalkan Ujung Alang menjelang dhuhur. Alhamdulillah semua warga yg berobat bisa di selesaikan dan di layani dengan baik.

Ba’da duhur hujan rintik-rintik mulai turun. Jam 13.50 Alhamdulilah pemeriksaan telah selesai sepenuhnya. Kemudian kami merapihkan peralatan, membersihkan ruangan & lingkungan SD. Jam 14.00 ada seorang ibu yang datang menghampiri kami, ibu itu datang supaya kami memeriksa anak laki-lakinyanya yang sedang sakit di rumahnya. Kami memutuskan melakukan home visite ke rumah ibu tersebut.

Begini kisahnya: Team medis yang berangkat berjumlah 4 orang. dr. Abdillah beserta 3 perawat. Perjalanan kesana kami lakukan dengan berjalan kaki di bawah rintik-rintik hujan, semua itu bukan penghalang bagi kami, Alhamdulilah ada payung yang menyertai. Sekitar 5 menit kami berjalan sampai juga di rumah ibu tersebut. Beliau bernama ibu Ponem, seorang Janda berumur 50 tahunan mempunyai dua anak yang qoddarallohu wamasyaafaal keduanya menderita penyakit Epilepsi (penyakit ayan). Di rumah ibu Ponem kami melihat anak laki-lakinya yang tergeletak di atas kasur lantai & tidak bisa bergerak, hanya diam. Terlihat kedua matanya lebam, pelipis kananya luka, dahinya lebam, anggota badan sebelah Kanan lemas & ada fraktur di rahang bagian bawah sebelah Kiri. Entah apa penyebabnya ?, Kalaulah iya jatuh ketika Epilefsinya kambuh tidak mungkin bisa luka seperti itu, ketika kami tanya kepada sang ibu “kenapa bisa luka seperti itu bu?” si ibu menjawab “tidak tahu”. kamipun kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai penyebab luka tadi, karena anak tersebut juga susah memberikan penjelasan. Setelah pengkajian & pemeriksaan selesai di lakukan. dr. Abdillah menyarakan kepada ibu Ponem supaya anaknya di pantau oleh tim Puskesmas atau langsung di bawa ke rumah sakit supaya cepat di tangani. Kami tdk bisa berbuat banyak karenakan keterbatasan peralatan dan obat-obatan yang kami bawa. Semoga keluarga kecil bu Ponem di beri kesabaran, aamiin

Laporan Hasil Evalusi Tim Selokjero:

1. Kelengkapan obat yg blm disediakan, diantaranya obat diare untuk anak dan obat tetes mata. Khusus untuk obat tetes mata maka dibutuhkan obat tetes mata non infeksi ( obat peluh
nguat tonik mata)

2. Home visite tidak bisa dilakukan berhubung dengan keterlambatan kedatangan tim dan cuaca yg tidak kondusif (hujan yang cukup deras)

3. Jumlah total pasien dewasa 77 orang, anak 1 orang, pasien yang difisioterapi 11 orang.

4. Kekurangan jumlah ketersediaan obat dengan jumlah pasien diantaranya paracetamol

5. Penyaluran obat diharapkan 1 hari sebelumnya sudah sampai dilokasi

6. Kurangnya tenaga medis dan paramedis terkhusus untuk akhwat

7. Diperlukan konseling kesehatan

8. Diperlukan adanya pemeriksaan penunjang diantaranya pemeriksaan gula darah (dikarenakan adanya ketersediaan obat gula darah)

Demikian evalusi yang bisa kami sampaikan. Jazakallohu khoiron wa barakallohu fiikum.

Ikhwan:
1. dr. Aditya Sp. A
2. Abu Nizar Andri
3. Adi Rajagaluh
4. Abu Fauzia Iwan
5. Aang Analis
6. Abu Fikri
7.Deden Abu Fikri

Ustadz lapangan:
1. Ust. Abu Abdi Rabbih
2. Ust. Syahroni

Akhwat:
1.Bidan (istri Aang Analis)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.