Ruang Berkarya yang Penuh Kenangan

 

Oleh Hasan Hidayatullah 4B Takhasus (Admin Ruangan Multimedia)

 

Berdiri sejak tahun 2012, sebuah ruangan yang tak lebih dari 9 meter persegi ini kian menjadi favorit para santri. Sebelumnya, ruangan ini merupakan bangunan kantor Takhasus. Terletak di samping gedung kelas 5 Takhasus membuat ruangan ini semakin ramai. Sebut saja Ruang Multimedia; media santri untuk menulis dan berkarya.

Hingga saat ini, Ruang Multimedia mengalami perkembangan pesat. Dari sebelumnya yang hanya digunakan sebagai ruang perekaman audio, sekarang menjadi ruang karya ilmiah bagi para santri Takhasus. Karya ilmiah terebut bermacam-macam; dari yang  berbentuk website, terjemahan kitab, artikel, desain poster, editing sound dan video, serta perencaan program dan proposal divsi-divisi santri.

Di antara karya ilmiah itu sendiri ada banyak jenisnya, ada yang berbentuk artikel yang tampil di situs IHI (www.islamhariini.com), situs resmi ma’had (www.www.minhajulatsar.com), transkrip audio asatidzah, transkrip faidah durus, mading, faidah ilmu harian, fawaid durus, artikel harian, dan terjemahan kitab.

Adapun desain, maka sangat banyak ragamnya, seperti takhasus desain, poster website, video dakwah dan yang lainnya.

Walaupun kecil dan pengap, ruangan ini sangat membantu kami. Ya, pengap. Maklum ruangan tersebut hanya difasilitasi satu kipas dengan 5 PC Komputer. Hanya saja, hal ini bukan  menjadi kendala bagi para santri untuk terus berkarya di ruang tersebut. Banyaknya pelajaran yang dipelajari santri, bukan pula menjadi penghalang bagi mereka untuk berdakwah dari dalam. Banyak ta’awun yang menjadi kewajiban mereka di ma’had, justru sebagai pelecut semangat untuk untuk berjihad di jalan-Nya dengan pena dan tulisan.

Momen menarik dan mengasyikkan begitu sering kami dapati di ruangan sempit ini. Sebab, ruangan kami bersebelahan dengan dapur santri Takhasus. Jika  ada yang memasak masakan dengan enak aroma, kami pun ikut merasakan aroma enaknya. Namun terkadang momen tersebut menjadi momen yang sangat merisaukan kami yang sedang mengetik. Bau pedas dan sambal digoreng menjadikan kami seruangan ikut batuk bersama-sama dalam serentak. Peristiwa ini menjadikan kenangan kami.

Berbekal 4 laptop dan 1 PC serta 1 printer sudah cukup bagi para santri sebagai pelepas penat. Mengapa? karena sebenarnya tempat tersebutlah hiburan kami sesungguhnya. Menuangkan karya, membaca dan menelaah, membuat kami dan ruangan tersebut sebagai tempat yang  sangat mengasyikkan. Tempat tersebut juga sebagai luapan imajinasi para desainer santri. Sebut saja, Tim Takhasus Desain. Sudah banyak karya mereka yang diposting di channel telegram. Tidak kalah pula, Tim Mading At-Tibyan. Tulisan mereka sudah banyak tampil. Tim poster website juga sudah membuahkan karya di website mereka. Alhamdulillah, semua itu atas izin dan karunia Allah semata.

Siapa bilang di sana tidak ada kendala. Eror komputer sudah menjadi makanan sehari-hari kami. Kalimat not reponding sudah biasa dilalui. Mati lampu mendadak adalah hal biasa, padahal di hari Jumat. Wuih, sedihnya. Namun kendala-kendala tersebut tidak menjadikan para santri surut semangat dalam berkarya. Sebab, berkarya adalah perjuangan. Berkarya adalah pengorbanan. Karena para santri sadar, bukan hanya untuk mereka sendiri karya tersebut. Akan tetapi untuk orang lain dan sebagai amal jariyah tentunya, insyaAllah.

Bagi ana, kerusakan dan kendala di ruangan multimedia adalah pelajaran. Di sini, ana bisa belajar banyak tentang computer. Walaupun tidak sekolah dan mengenyam pendidikan ketrampilan computer, tapi dengan mencoba dan otak-atik sendiri (otodidak), akhirnya semuanya bisa. Hardware dan software, printer dan jaringan, network local dst, bisa dipelajari sendiri. Alhamdulillah wahdah.

Sudah menjadi rutinitas di Ma’had Minhajul Atsar Jember, adanya perlombaan tahunan. Biasanya di bulan Syawwal, di hari-hari liburan mereka. Perlombaan tersebut berbentuk perlombaan olahraga misalnya seperti sepak bola, pingpong, badminton, tarik tambang, voli, hingga lomba tataboga semisal memasak dan yang berbentuk ketangkasan seperti outbond, unjuk talenta santri, dll. Maka multimedia pun ikut serta meramaikannya dengan mengadakan lomba desain stiker faedah dengan tema kesabaran.

Walhamdulillah, kurang lebih 12 santri mengikuti lomba tersebut. Tidak jarang dari mereka masih pemula dalam mendesain. Namun, masyaAllah, mumtaz desain, kata ana. Mereka tidak kalah dari santri-santri yang sudah terjun di Tim Takhasus Desain. Dipilihlah 3 besar dari hasil desain mereka. Walhamdulillah mereka senang dan bahagia. Dan hari ini desain-desain mereka menghiasi situs IHI.

Beberapa bulan, Yayasan asy-Syariah, Tim Oase Media, mengadakan lomba karya ilmiah dengan tema “Aku Bersyukur Menjadi Santri.” Waktu itu wabah Corona sudah melanda negara kita. Harapannya lomba tersebut menjadi motivasi bagi para santri. Dipilih dari mereka 50 artikel yang akan dibukukan. Maka Tim Mulimedia pun turut menghasung santri untuk mengikuti lomba tersebut. Pintu ruang multimedia terbuka lebar bagi para santri yang ingin menulis kisah mereka.

Kisah mereka pun bermacam-macam, mulai dari kisah mereka sendiri yang berbentuk perjalanan mereka dalam thalabul ilmi atau dalam mencari  hidayah, kisah PKL atau menceritakan orang lain untuk diambil ibrahnya. Mereka tuangkan tulisan mereka di ruang pengap tersebut. Walhamdulillah, dengan izin Allah beberapa tulisan mereka terpilih menjadi 10 besar hingga 50 besar. Hal ini menjadikan motivasi mereka untuk menulis semakin besar.

Sekian tulisan dari kami, Tim Multimedia. Semoga menjadi motivasi kepada teman-teman untuk terus berkarya. Kami siap membantu antum di sini, di ruangan pengap ini.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.