Terimalah Kebenaran dari Siapa Pun Datangnya
Oleh asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhaliy hafizhahullah
Pertanyaan:
Semoga Allah membalas kebaikan anda, si penanya berkata, “Wahai syaikh kami, apa pendapat anda tentang orang yang mengatakan, ‘Lihatlah apa yang diucapkan dan jangan engkau melihat siapa yang mengucapkan?’”
Jawaban:
Ucapan ini terkadang ada sisi benarnya. Ucapan ini menyerupai perkataan seseorang, “Kenalilah orang-orang berdasarkan kebenaran dan jangan engkau mengenali kebenaran berdasarkan orang-orang.”
Terkadang dia menginginkan makna ini. “Ketika engkau mengetahui kebenaran, maka engkau akan mengetahui pelaku kebenaran. Sehingga dengan sebab mengetahui kebenaran engkau dapat membedakan antara pelaku kebenaran dan pelaku kebatilan.
Adapun jika engkau mengiaskan kebenaran berdasarkan person-person orang, maka ini merupakan jalan kesesatan. Apa yang diucapkan fulan (orang tersebut) hanya itulah yang benar. Dan apa yang dia tidak ucapkan atau yang menyelisihi perkataannya itulah kebatilan.” Jika pengucap memaksudkan makna ini itu, maka tidak mengapa.
Adapun jika yang diinginkan dengannya adalah apa yang diucapkan sebagian para pengekor hawa nafsu bahwa, ‘Apabila engkau mendapati kebidahan kemudian engkau berbicara tentang kebidahan tersebut maka tidak boleh bagimu untuk berbicara tentang pelakunya.’ Maka ini ucapan batil yang menyilisihi manhaj salafusshalih (para pendahulu yang shaleh).
Karena mereka ingin melindungi pelaku kebidahan dan pemuka-pemuka mereka. Dan para pengekor hawa nafsu ingin menjaga diri, (dengan melindungi) pemuka-pemuka mereka (para pelaku kebidahan).
Dari rekaman: Asbabul Inhiraf wa Taujihat Manhajiyyah pertanyaan ke 11.